Mesin pencari Google adalah fondasi Alphabet Group, menghasilkan sebagian besar pendapatan - Foto: REUTERS
"Pengadilan menyimpulkan bahwa Google adalah sebuah monopoli dan telah bertindak sebagai monopoli untuk mempertahankan monopolinya," kata Hakim Amit Mehta dalam putusan setebal 227 halaman pada tanggal 5 Agustus (waktu AS).
Google adalah raksasa mesin pencari yang menguasai sekitar 90% pasar pencarian daring dan 95% di telepon pintar.
Inti permasalahannya adalah pembayaran besar-besaran puluhan miliar dolar setahun yang dilakukan Google kepada Apple dan perusahaan lain agar mesin pencarinya tetap menjadi mesin pencari default pada produk Apple, yakni peramban web seperti Safari dan Mozilla.
Para pengacara Departemen Kehakiman AS menuduh Google meraih dan mempertahankan dominasinya sambil melumpuhkan pesaing mesin pencari lainnya. Sebelumnya, Departemen Kehakiman dan sekitar selusin negara bagian AS menggugat Google karena melanggar undang-undang antimonopoli.
Monopoli Google telah memungkinkan perusahaan tersebut menaikkan harga untuk beberapa iklan pencarian, yang menurut Hakim Mehta telah memberi perusahaan lebih banyak uang untuk terus mempertahankan mesin pencarinya di posisi teratas.
Putusan pada tanggal 5 Agustus dapat membuka jalan bagi persidangan kedua untuk menentukan solusi, yang dapat mencakup pemisahan induk Google, Alphabet, menjadi beberapa perusahaan yang lebih kecil, Reuters melaporkan.
Saham Alphabet anjlok 4,5% setelah putusan tersebut. Iklan Google akan menyumbang 77% dari total pendapatan Alphabet pada tahun 2023.
Jaksa Agung AS Merrick Garland menyebut putusan itu sebagai "kemenangan bersejarah bagi rakyat Amerika", dan menambahkan bahwa "tidak ada perusahaan - tidak peduli seberapa besar atau berpengaruhnya - yang kebal hukum".
Google mengatakan akan mengajukan banding atas putusan tersebut, menurut presiden urusan global Alphaet, Kent Walker, seraya menambahkan bahwa perusahaan akan terus menyediakan layanan terbaik bagi penggunanya.
Selama empat tahun terakhir, regulator antimonopoli federal AS telah menggugat Meta, Amazon, dan Apple, menuduh perusahaan-perusahaan tersebut mempertahankan monopoli ilegal.
Semua tuntutan hukum tersebut dimulai di bawah pemerintahan Donald Trump.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/google-bi-phan-doc-quyen-co-nguy-co-bi-chia-tach-20240806085607286.htm
Komentar (0)