Dewan Perwakilan Rakyat AS pada tanggal 20 Desember meloloskan rancangan undang-undang pengeluaran sementara untuk mencegah penutupan pemerintah , hanya beberapa jam sebelum batas waktu penutupan pemerintah AS.
Menurut Reuters, Dewan Perwakilan Rakyat AS memberikan suara 366-34 untuk meloloskan RUU tersebut, sehari setelah menolak permintaan pagu utang Presiden terpilih AS Donald Trump. Sebanyak 34 suara yang menentang berasal dari Partai Republik AS. Meskipun telah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS, RUU tersebut masih perlu dipertimbangkan kembali oleh Senat AS.

Ketua DPR AS Mike Johnson berbicara kepada wartawan di Capitol pada 19 Desember 2024
RUU tersebut akan memperpanjang anggaran pemerintah AS hingga 14 Maret, termasuk bantuan sebesar $100 miliar untuk negara-negara bagian yang terdampak bencana dan $10 miliar untuk pertanian . Namun, RUU tersebut tidak mencakup peningkatan pagu utang, sebuah tugas yang diminta oleh Presiden terpilih AS, Trump, kepada Partai Republik.
RUU tersebut juga mencakup ketentuan untuk menunda pagu utang hingga Januari 2027, yang berarti triliunan dolar akan terus ditambahkan ke utang federal saat ini yang sebesar $36 triliun.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean Pierre, memuji langkah Partai Republik di DPR untuk mendanai dan menghindari penutupan pemerintah. "Presiden Joe Biden mendukung kemajuan undang-undang ini dan memastikan layanan penting yang disediakan pemerintah bagi warga Amerika yang bekerja keras," ujar Pierre dalam sebuah pernyataan, menurut CNN.
Mengapa anggota Kongres dari Partai Republik menentang rancangan undang-undang anggaran meskipun Tn. Trump mendukungnya?
Ketua DPR Mike Johnson mengatakan ia telah "terus-menerus berkomunikasi" dengan Presiden terpilih Trump selama negosiasi RUU anggaran sementara yang baru untuk mencegah penutupan pemerintah. Johnson juga mencatat bahwa ia telah berbicara dengan miliarder Elon Musk, tokoh penting dalam perdebatan anggaran, tentang tantangan pekerjaan tersebut.
Jika Kongres gagal bertindak sebelum batas waktu, lembaga-lembaga pemerintah akan lumpuh total, dan jutaan pegawai federal akan kehilangan gaji. Gedung Putih telah memperingatkan lembaga-lembaga pemerintah untuk bersiap menghadapi penutupan yang akan segera terjadi, lapor Reuters, mengutip sumber-sumber yang mengetahui masalah tersebut. Penutupan pemerintah federal terakhir terjadi 35 hari setelah masa jabatan pertama Trump akibat sengketa keamanan perbatasan.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/ha-vien-thong-qua-du-luat-chi-tieu-chinh-phu-my-thoat-nguy-co-dong-cua-185241221074852394.htm
Komentar (0)