Apa yang akan terjadi pada HAGL setelah larangan transfer FIFA?

Saat ini, Martin Dzilah masih mempertahankan gugatannya bahwa HAGL Club belum membayar sang pemain. HAGL mengatakan bahwa mereka membayar tunai, dengan tanda tangan yang menyatakan "telah menerima uang" dari pemain asing Ghana tersebut.

Perkara tersebut belum juga tuntas, HAGL Club telah mengajukan banding ke FIFA, setelah Federasi Sepakbola Dunia mengeluarkan sanksi larangan tim kota pegunungan itu berpartisipasi di bursa transfer tanpa batas waktu, berdasarkan pengaduan Martin Dzilah.

Artinya, hingga hasil banding diketahui, HAGL tidak akan memiliki pemain baru di semua turnamen yang mereka ikuti. Hal ini akan menjadi masalah besar bagi tim Tuan Duc dalam waktu dekat.

HAGL terjerat skandal dengan Dzilah

Skuad HAGL di V-League 2024-2025 sama sekali tidak kuat. Dari akhir musim lalu hingga awal musim ini, HAGL telah berpisah dengan Tuan Anh, Dinh Thanh Binh, dan Nguyen Quoc Viet, pemain-pemain penyerang terbaik atau paling menjanjikan di tim ini.

Setelah 5 putaran V-League, tim asuhan Direktur Teknik (GĐKT) Vu Tien Thanh saat ini berada di peringkat ke-3 klasemen dengan 9 poin, mencetak 8 gol dan kebobolan 2 gol. Angka ini cukup tinggi. Dalam hal jumlah gol, HAGL berada di peringkat kedua pencetak gol terbanyak di V-League, hanya di belakang tim teratas Thanh Hoa (10 gol). Dalam hal jumlah gol kebobolan, tim asal kota pegunungan ini merupakan yang paling sedikit kebobolan di turnamen sejauh ini.

Namun, jika diperhatikan lebih dekat, setelah memenangkan semua 2 putaran pertama, HAGL hanya bermain imbang di 3 putaran terakhir. Di 3 putaran terakhir, tim asuhan Tuan Duc hanya mencetak 2 gol, yaitu saat melawan Thanh Hoa di putaran ke-5 (imbang 1-1) dan melawan SHB Da Nang di putaran ke-4 (imbang 1-1). Hingga 6/8 gol HAGL dicetak di 2 putaran pertama, melawan Quang Nam dan SLNA, tim-tim lemah di turnamen tahun ini.

Hal ini menunjukkan bahwa seiring berjalannya waktu, mencetak gol bagi HAGL menjadi semakin sulit, dan upaya mereka untuk meraih kemenangan pun semakin sulit. Hal ini tidak mengherankan, karena seperti yang telah disebutkan, kekuatan HAGL tidak terlalu kuat. Secara teori, semakin dalam turnamen berlangsung, semakin baik lawan mengenali tim kota pegunungan ini, dan akan semakin sulit bagi tim asuhan pelatih Vu Tien Thanh untuk mencetak gol dan menang melawan tim lain dibandingkan di tahap awal V-League.

HAGL tidak memiliki kekuatan yang kuat.

Dengan kekuatan yang ada saat ini dan dengan apa yang terjadi, jika HAGL tidak memiliki fitur baru, tidak ada lagi elemen kejutan mulai sekarang hingga akhir turnamen, mereka akan menghadapi banyak tantangan. Masalahnya terletak pada bagaimana Direktur Teknik Vu Tien Thanh dapat menciptakan fitur baru dan menciptakan kejutan berikutnya untuk HAGL, mengingat ia tidak akan memiliki personel baru, karena larangan transfer dari FIFA?

Oleh karena itu, keberhasilan banding HAGL atau tidak merupakan hal yang sangat penting, dan dapat menentukan nasib tim kota pegunungan tersebut di V-League, karena tidak ada tim profesional di dunia yang dapat mempertahankan daya saingnya jika tim tersebut tidak melakukan rotasi pemain selama masa transfer dan tidak menambah personel pada posisi yang dibutuhkan tim.

Source: https://thanhnien.vn/hagl-se-the-nao-sau-lenh-cam-chuyen-nhuong-cua-fifa-185241028173612362.htm