Di hari-hari terakhir tahun ini, ketika angin dingin berhembus di lereng, Hakone dan Kazo diselimuti warna kuning hangat. Bagi Nham—seorang warga Vietnam yang telah tinggal dan bekerja di Jepang selama hampir 10 tahun—ini adalah perjalanan untuk menenangkan diri: menyusuri Danau Ashi dengan santai, berdiri di depan Heiwa no torii, berjalan di antara alang-alang Sengokuhara dan berendam di onsen, lalu menemukan ritme kehidupan yang santai di Kazo.

Hakone: danau biru, gerbang kuil merah, dan hamparan rumput di akhir musim
Pada bulan November, iklim Jepang berubah: sejuk, menyenangkan, dan pemandangannya begitu memukau bagaikan undangan. Hakone menjadi romantis dan jernih, terutama di sekitar Danau Ashi - di mana airnya yang berwarna hijau zamrud memantulkan awan dan langit.
Kuil Hakone di Prefektur Kanagawa, yang berbatasan dengan Tokyo, merupakan destinasi populer, menyambut sekitar 2 juta pengunjung domestik dan mancanegara setiap tahunnya. Heiwa no Torii (Gerbang Torii Perdamaian ) yang membentang ke danau menciptakan bingkai ikonis yang telah tersebar di berbagai platform berbagi foto.

Dari perahu yang hanyut di Danau Ashi, pemandangannya begitu damai: air biru jernih, gerbang kuil merah yang menjulang tinggi. Sepanjang perjalanan, Gunung Fuji dan pegunungan di kejauhan membangkitkan perasaan takjub akan luasnya alam.

Sengokuhara: musim mekarnya rumput pampas
Akhir musim gugur dan awal musim dingin membawa dataran tinggi Sengokuhara memasuki musim susuki. Di pagi hari, embun tipis mengembun di bilah-bilah rumput, berkilauan di bawah sinar matahari; saat matahari terbit, rona keemasan menyebar di lereng gunung yang luas.

Onsen: Kehangatan di Pegunungan Hakone
Setelah bertahun-tahun bekerja, rasa "relaksasi" paling terasa di air onsen. Onsen adalah tradisi mandi di sumber air panas alami yang telah berlangsung berabad-abad di Jepang. Di Hakone, di tengah pegunungan dan hutan yang tenang, berendam di sumber air panas dapat sedikit meredakan stres.
Kazo: ritme kehidupan yang lambat dalam warna kuning
Meninggalkan kemegahan Hakone, Nona Nham kembali ke Kazo – sebuah kota kecil yang damai di Kanagawa. Tanpa keajaiban yang terkenal, Kazo menaklukkannya dengan ritme kehidupan yang lambat dan sudut-sudut jalan yang tenang.
Taman Air Kazo Hanasaki adalah tempat yang tak terlupakan. Saat pergantian musim, area di sekitar taman berubah menjadi negeri dongeng yang dipenuhi dedaunan kuning. "Berjalan di antara hamparan dedaunan kuning di sekitar, saya bisa merasakan aroma segarnya, pemandangannya sungguh menakjubkan," ujar Ibu Nham.



Informasi praktis dan saran pengalaman
- Waktu yang ideal: November-Desember, cuaca sejuk, pemandangan indah.
- Hakone: naik perahu di Danau Ashi, ambil foto Heiwa no torii, kagumi Gunung Fuji di perjalanan; berjalan-jalan melalui dataran tinggi Sengokuhara di musim rumput pampas; bersantai di onsen.
- Kazo: berjalan-jalan di Taman Air Kazo Hanasaki selama musim dedaunan musim gugur; berjalan-jalan di sepanjang jalan yang sepi untuk merasakan ritme kehidupan yang lambat.
- Catatan cuaca: ada kabut tipis di pagi hari di Sengokuhara, warna kuning lebih jelas saat matahari terbit.
Bagi mereka yang jauh dari rumah, perjalanan melalui Hakone dan Kazo bukan hanya sekadar perjalanan, tetapi juga momen tenang untuk mengisi ulang energi positif, siap menyambut tahun baru yang semakin dekat - 2026.
Sumber: https://baonghean.vn/hakone-va-kazo-hanh-trinh-chua-lanh-mua-la-vang-cuoi-nam-10314265.html










Komentar (0)