Pada tanggal 31 Oktober, Korea Selatan menandatangani perjanjian strategis mengenai cadangan minyak mentah dengan Kuwait untuk menyimpan 4 juta barel minyak dari negara Timur Tengah ini di kota industri Ulsan (Korea Selatan).
Menurut The Korea Times , langkah ini merupakan langkah penting untuk memastikan keamanan energi Korea Selatan di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Perjanjian tersebut ditandatangani antara Korea National Oil Corporation (KNOC) dan Kuwait Petroleum Corporation (KPC) pada 31 Oktober.
CEO Korea National Oil Corporation Kim Dong-sub (kiri) dan Ketua Kuwait Petroleum Corporation Shaikh Nawaf Saud Al-Sabah berjabat tangan di Kuwait pada 31 Oktober 2024.
FOTO: PROYEK TELUK SAUDI
"Di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah menyusul aksi balas dendam Israel-Iran, perjanjian ini akan memungkinkan Korea Selatan untuk secara proaktif mengamankan minyak mentah dari kawasan tersebut dan meningkatkan kesiapannya dalam hal ketahanan energi," ujar KNOC dalam sebuah pernyataan.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, KNOC akan menyimpan barel minyak di kota industri Ulsan, di mana minyak tersebut dapat dipasok di dalam negeri jika terjadi krisis energi global.
Bagi Kuwait, kesepakatan ini menyediakan pusat penyimpanan regional yang aman, memastikan pasokan yang stabil bagi pelanggan Asia lainnya.
Sebelumnya, KNOC menandatangani perjanjian serupa dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), dengan total kapasitas penyimpanan hingga 13,3 juta barel minyak mentah di Korea Selatan.
Dengan 72 persen permintaan minyak mentah negara itu bergantung pada Timur Tengah, kesepakatan dengan tiga mitra utama akan berkontribusi secara signifikan untuk memastikan keamanan energi nasional, kata kementerian industri Korea Selatan.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/han-quoc-ky-hop-dong-dau-khi-voi-kuwait-giua-lo-ngai-xung-dot-o-trung-dong-185241101072741011.htm
Komentar (0)