Di tengah kehidupan perkotaan modern, rumah-rumah komunal, kuil-kuil kuno, dan pagoda-pagoda masih diam-diam menceritakan kisah Hanoi yang berusia seribu tahun. Kunjungan lapangan Dr. Nguyen Thi Hiep (pakar warisan dari Organisasi Kerja Sama Teknis Internasional, Kementerian Luar Negeri Prancis) dan para peneliti proyek ini telah memahami realitas ini dengan jelas, sehingga membangun rute wisata warisan yang terkait dengan kawasan permukiman, sehingga masyarakat dan wisatawan dapat merasakan dan mempelajari sejarah dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ini bukan hanya proyek penelitian ilmiah , tetapi juga proyek komunitas – membangkitkan kebanggaan terhadap warisan, menciptakan peluang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam melestarikan dan mempromosikan citra Hanoi.
Dr. Nguyen Thi Hiep berkata: "Saat ini, kami sedang menguji empat perjalanan pengalaman budaya utama: Pemujaan Dewi Ibu, Pemujaan Leluhur, Perjalanan Pagoda, dan Empat Kota Thang Long. Setiap perjalanan dibangun dengan kisah-kisah yang berkesan, sehingga membantu para peserta memahami kekayaan warisan budaya Vietnam dan dengan jelas menyadari tanggung jawab generasi mendatang untuk melestarikannya."
Dari gang Hue, perjalanan berlanjut di Pagoda Ham Long - salah satu pagoda kuno ternama di Hanoi . Di sini, para pakar Vietnam dan Prancis berbagi perspektif mereka tentang warisan perkotaan dalam konteks integrasi dan pembangunan. Kemitraan para pakar internasional ini merupakan bukti pengaruh proyek ilmiah humanis - di mana warisan menjadi jembatan budaya antara Vietnam dan sahabat internasional.
Bapak Denis Fourmeau, Atase Kerja Sama Ilmiah dan Universitas, Kedutaan Besar Prancis, berkomentar: "Saya merasa sangat terhormat dan senang dapat berkontribusi dalam upaya pelestarian warisan budaya, terutama warisan dokumenter penting seperti prasasti. Ini merupakan bukti pentingnya melestarikan warisan budaya Vietnam. Melalui kunjungan lapangan seperti ini, mahasiswa menjadi lebih dewasa. Di saat yang sama, ini juga merupakan fondasi yang kokoh bagi hubungan kerja sama antara Vietnam dan Prancis untuk terus berkembang lebih baik."
Bapak Le Hong Son, mahasiswa gabungan Universitas Toulouse dan Universitas Arsitektur Hanoi, berbagi: "Secara pribadi, saya merasa ini adalah perjalanan yang sangat berharga. Dari perjalanan ini, saya menyadari bahwa di jantung kota Hanoi masih terdapat banyak warisan dan peninggalan yang terlupakan. 'Fragmen warisan' seperti itu sangat penting dalam melestarikan nilai-nilai sejarah, dan sekaligus memberikan kesempatan berharga bagi kami para mahasiswa untuk belajar dan terus melestarikan nilai-nilai tersebut untuk generasi mendatang."
Dari gang-gang kecil, dari rumah-rumah komunal dan pagoda-pagoda kuno, perjalanan wisata warisan perlahan-lahan menampilkan wajah baru Hanoi – sebuah kota kreatif yang memadukan masa lalu dan masa kini. "Perjalanan Wisata Warisan Hanoi" bukan hanya sebuah perjalanan untuk menemukan akarnya, tetapi juga sebuah pengingat akan tanggung jawab melestarikan nilai-nilai budaya yang berharga untuk masa kini dan masa depan.
Sumber: https://hanoionline.vn/hanh-trinh-du-lich-di-san-ha-noi-giup-bao-ton-van-hoa-365734.htm






Komentar (0)