Pada hari kemenangan, dia membawa pulang gitarnya.
Mengetuk-ngetuk mengikuti irama lama di samping makam sunyi temanmu.
Gitar tua itu masih menyimpan debu jalanan.
Menyanyikan lagu pengantar tidur untuk rekan yang gugur di tengah seribu tahun…
Ilustrasi: Cina. |
Kuburan itu sangat luas, angin malam berhembus sangat lembut.
Hanya suara merdu kecapi yang terdengar di langit biru.
"Kami para tentara... sekarang dia menceritakan kisah itu lagi."
Melalui lagu yang dinyanyikan selama perang.
"Oh, Pegunungan Truong Son…" lagu itu terdengar sangat menyayat hati.
Di samping kuburan, rumput telah menutupi tanah cokelat.
Dia menyanyikan "Tanah Airku," "Malam Perbatasan," dan seterusnya.
Lagu-lagu prajurit yang dinyanyikan di tengah hutan belantara.
Mereka yang tersisa membawa mimpi-mimpi yang belum terwujud.
Orang yang kembali membawa serta semua kesedihan masa lalu.
Dia duduk di sana, memainkan gitarnya untuk meninabobokan setiap kuburan ke dalam mimpi.
Memanggil teman-teman lama… di bawah lapisan rumput yang berkabut.
Kemenangan telah tiba, tanah air dipenuhi cahaya.
Jalan-jalan di negara Anda tidak lagi dipenuhi oleh bom yang berjatuhan.
Dia bernyanyi lagi… bernyanyi untuk mengungkapkan kata-kata yang tak terucapkan.
Bernyanyi untuk mereka yang terbaring di bawah tanah... tak pernah berakhir.
Kami semua hadir di Hari Kemenangan.
Mereka yang berada di bawah bendera, mereka yang berada di bawah rerumputan, datanglah ke sini.
Pergilah dan kembalikan perdamaian !
Agar negara ini menjadi utuh hari ini.
Sumber: https://baobacgiang.vn/hat-ru-dong-doi-postid416767.bbg






Komentar (0)