Mengungkap Penyebab Perkelahian Pemain Thailand dan Tiongkok

Pemain Thailand dan Cina terlibat perkelahian di lapangan.

Setelah pertandingan Liga Champions AFC, para pemain dari dua tim, Buriram United (Thailand) dan Zhejiang (Zhejiang, Tiongkok), saling serang dan berkelahi, menciptakan suasana yang sangat mengerikan. Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) sedang menyelidiki insiden ini. Kemungkinan besar kedua tim (terutama tuan rumah Zhejiang) akan menghadapi hukuman yang sangat berat.

Surat kabar 163 (Tiongkok) melaporkan perkelahian tersebut. Mereka mengatakan bahwa Buriram United yang memulai perkelahian tersebut. Selain itu, panasnya hubungan kedua tim telah membesar-besarkan insiden tersebut.

Keributan mengerikan antara Buriram United dan Zhejiang (Foto: Sohu).

Surat kabar Tiongkok berkomentar: "Pemain nomor 11 Buriram United (bek Dion Cools) mengacungkan ibu jarinya ke tanah dan memprovokasi tim Zhejiang. Para pemain cadangan Zhejiang marah dan bergegas untuk mengklarifikasi."

Dan kemudian, keadaan mulai kacau. Tiba-tiba, pemain nomor 10 Buriram United (Ramil Sheydayev) menyerbu, mencengkeram leher seorang pemain Zhejiang, dan membantingnya ke tanah. Tindakan ini membuat seluruh tim Zhejiang marah. Kedua tim pun terlibat perkelahian.

Sina (Tiongkok) juga menuduh para pemain Thailand melakukan provokasi. Surat kabar tersebut menulis: "Banyak pemain Zhejiang yang dipukuli. Para pemain berlari keluar untuk menghentikan rekan satu tim mereka, tetapi Buriram United mengambil tindakan lebih dulu. Hal itu menyebabkan perkelahian meluas dan tak terkendali."

Tingkah laku Dion Cools yang provokatif setelah pertandingan dianggap sebagai pemicu perkelahian (Foto: Sina).

Senada dengan itu, surat kabar Sohu melaporkan: "Seorang pemain Zhejiang dikepung oleh banyak pemain dari tim tamu Buriram United. Meskipun pemain Tiongkok itu berusaha menghindarinya, seorang pemain Buriram United menyerang lebih dulu. Setelah itu, konflik antara kedua tim mulai memanas."

Menurut Sohu, striker Rusia Ramil Sheydayev, yang "dipukuli" oleh seluruh tim Zhejiang, mencekik Dong Yu. Hal ini membuat seluruh tim Zhejiang tak bisa diam dan memutuskan untuk "membalas dendam".

Patut disebutkan bahwa setelah pertandingan, Ramil Sheydayev menantang lawannya dari Tiongkok melalui akun daringnya. Ia menulis: "Saya masih di sini. Mohon berikan alamat Anda."

Surat kabar Hupu berkomentar: "Kita sudah tidak asing lagi dengan sepak bola 'seni bela diri' Thailand. Pada bulan Mei, timnas U-22 Thailand juga terlibat perkelahian dengan timnas U-22 Indonesia. Di mana, pihak Thailand juga yang memulainya. Akibatnya, 5 anggota timnas U-22 Thailand dihukum oleh AFC. Mereka pantas menerima hukuman tambahan."

Sementara itu, Buriram United FC belum memberikan komentar apa pun terkait perkelahian tersebut. Surat kabar Thairath menuduh pemain Tiongkok tersebut memprovokasi sebelum mengancam akan "berurusan" dengan Leon James. Hal itu menyebabkan Buriram United menyerang untuk... melindungi rekan setimnya.

Secara umum, pers kedua negara masih membela para pemain. Para penggemar hanya menunggu keputusan AFC untuk mengetahui penyebab sebenarnya dari insiden ini. Bagaimanapun, citra kedua negara sepak bola, Thailand dan Tiongkok, telah tercoreng secara serius.

Sumber: https://dantri.com.vn/the-thao/he-lo-nguyen-nhan-vu-hon-chien-cua-cau-thu-thai-lan-va-trung-quoc-20231130165003725.htm