Berdasarkan hasil pengundian pada 19 Oktober, Grup A terdiri dari tuan rumah Thailand, Indonesia, Kamboja, dan Singapura, sementara Grup B terdiri dari Vietnam, Myanmar, Filipina, dan Malaysia. Grup B dianggap sebagai grup paling sengit dalam cabang sepak bola wanita SEA Games tahun ini.
Pelatih Joel Cornelli mengomentari bahwa divisi ini "tidak benar-benar seimbang" ketika ketiga lawan Malaysia berada di grup terdepan di wilayah tersebut.
"Vietnam berada di peringkat ke-37 dunia , Myanmar ke-39, dan Filipina ke-56. Sementara itu, di Grup A, selain Thailand, tim-tim seperti Kamboja, Indonesia, dan Singapura semuanya berada di peringkat yang jauh lebih rendah. Jelas, distribusi ini tidak terlalu seimbang," ujarnya di Harimau Malaya .

Namun, ahli strategi Brasil tetap optimis. Ia mengatakan tim akan fokus meningkatkan teknik, meningkatkan semangat kompetitif, dan dengan percaya diri mengincar tiket semifinal. Malaysia diperkirakan akan menjalani dua pertandingan persahabatan melawan tim putri Hong Kong (Tiongkok) sebagai persiapan SEA Games.
Di bawah asuhan Pelatih Cornelli, sepak bola wanita Malaysia sedang dalam fase pembangunan kembali, berfokus pada pembinaan pemain muda dan peningkatan kualitas liga domestik. Meskipun berada di grup "kelas berat", tim tetap diharapkan menunjukkan semangat juang yang tinggi, menjadikan Grup B fokus SEA Games ke-33.
Pada SEA Games ke-33, semua pertandingan sepak bola wanita akan berlangsung di Stadion Chonburi (Thailand) dalam format round-robin tradisional, dengan dua tim teratas di setiap grup melaju ke semi-final.
Pada turnamen ini, tim putri Vietnam saat ini menjadi kekuatan nomor 1 di kawasan dengan perolehan 8 medali emas, sementara Thailand telah menang 5 kali.
Sumber: https://nld.com.vn/hlv-malaysia-than-tho-khi-xui-rui-lot-bang-tu-than-voi-tuyen-nu-viet-nam-196251023175756785.htm






Komentar (0)