Pelatih Ten Hag Bisa Pertahankan Kursinya Jika MU Kalahkan Man City, Juara Piala FA

Ten Hag diperkirakan akan dipecat terlepas dari hasil final Piala FA di Wembley, setelah musim yang sulit yang bahkan ia sendiri gambarkan sebagai "mengerikan". Namun, dewan United mungkin harus mempertimbangkan kembali keputusannya setelah kepiawaian taktik Ten Hag menghancurkan rekor bersejarah Man City.

Pelatih Ten Hag (tengah) berharap dapat mempertahankan pekerjaannya setelah kemenangan final Piala FA atas Man City

Setelah menjuarai Liga Primer, Man City difavoritkan untuk meraih gelar ganda musim ini, termasuk gelar Piala FA kedua berturut-turut. Namun, Ten Hag berhasil menjinakkan tim asuhan Pep Guardiola dengan gol-gol di babak pertama dari Alejandro Garnacho dan Kobbie Mainoo yang memastikan kemenangan Setan Merah atas Chelsea dan memastikan gelar Piala FA pertama mereka dalam delapan tahun.

Setelah menutup musim yang penuh gejolak dengan kesuksesan Piala FA, jika masa jabatan Ten Hag selama dua tahun berakhir, kepergiannya akan membangkitkan kenangan akan kepergian mantan pelatih asal Belanda, Louis van Gaal, dari Old Trafford. Van Gaal dipecat hanya dua hari setelah kemenangan di final Piala FA atas Crystal Palace pada tahun 2016.

MU meraih kemenangan penting untuk menyelamatkan musim yang mengecewakan.

Ten Hag berharap dapat dibandingkan dengan kemenangan manajer legendaris Alex Ferguson dalam Piala FA tahun 1990 atas Crystal Palace, yang menjadi awal rangkaian kesuksesan pelatih asal Skotlandia itu setelah adanya seruan agar ia dipecat pada awal musim itu.

Ferguson hadir di final Piala FA, yang disebut-sebut sebagai laga perpisahan Ten Hag, untuk menyaksikan United menang. Miliarder Inggris Jim Ratcliffe, yang mengendalikan operasional sepak bola di Old Trafford, juga menyaksikan dari tribun bersama para pemilik klub, Joel dan Avie Glazer.

Pelatih Ten Hag bantu MU menangkan 2 gelar dalam 2 musim bertugas

Dikaitkan dengan Thomas Tuchel, Mauricio Pochettino, dan Gareth Southgate, antara lain, sebagai pengganti Ten Hag, Ratcliffe masih punya banyak hal untuk direnungkan setelah United finis di posisi kedelapan di Liga Premier musim ini - posisi terendah mereka sejak 1990 - dan tersingkir dari babak penyisihan grup Liga Champions.

Ten Hag yakin daftar cedera yang panjang merupakan akar permasalahan dan dapat melihat dua trofi yang dimenangkannya dalam tiga final piala sebagai bukti apa yang dapat dilakukannya untuk membangkitkan kembali tim ke depannya.

Pria berusia 54 tahun itu mengakhiri paceklik trofi United selama enam tahun dengan kemenangan Piala Liga tahun lalu dan kini telah membalaskan dendam atas kekalahan 2-1 di final Piala FA melawan Man City 12 bulan lalu meskipun finis 31 poin di belakang sang juara di Liga Premier musim ini.

Pelatih Guardiola (kanan) tidak bisa terus membuat sejarah dengan Man City

Dengan menjuarai Piala FA, MU meraih tiket ke Liga Europa, sekaligus menghindari musim pertama tanpa berpartisipasi di Piala Eropa sejak musim 2014-2015. Mereka diuntungkan oleh penampilan buruk Man City di final Piala FA ini.

Akhir pekan lalu, Man City menjadi tim pertama yang menjuarai Liga Primer untuk musim keempat berturut-turut. Namun, tim asuhan Guardiola tampak kurang fokus dan kurang tajam setelah merayakan gelar liga keenam mereka dalam tujuh tahun.

Pada detik-detik terakhir final Piala FA, pelatih Ten Hag berdiri dengan gugup di bawah terik matahari menunggu untuk merayakan kemenangan dramatis yang bisa saja menghentikan "eksekusi" mendadaknya dari kursi pimpinan MU.

Sumber: https://thanhnien.vn/hlv-ten-hag-co-the-giu-duoc-ghe-khi-mu-ha-man-city-vo-dich-cup-fa-185240525233940279.htm