Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Danau Dau Tieng - tempat air berbicara dengan nafas bumi

Ada pagi-pagi buta ketika kabut masih menyelimuti permukaan Danau Dau Tieng, dan angin sepoi-sepoi mengaduk air yang tipis bagai kain sutra hijau. Berdiri di hadapan danau yang luas, kita tak hanya melihat air, tetapi juga kehidupan. Di sana, setiap gelombang kecil menceritakan kisah panjang tentang daratan, tentang manusia, tentang berbagai musim kehausan, musim hujan, dan musim tanam.

Báo Tây NinhBáo Tây Ninh07/11/2025

Foto: Phuoc Tuan

Air - bukan hanya sumber, tapi juga jiwa dari bumi

Air di Danau Dau Tieng tidak hanya digunakan untuk mengairi sawah, memasok kebutuhan perkotaan, atau mengatur musim hujan. Air juga merupakan urat nadi seluruh wilayah ekologis, penghubung tak kasatmata antara hutan di hulu, lahan di hilir, dan masyarakat yang telah melekat pada lahan selama beberapa generasi.

Di aliran itu, ada bayang-bayang petani yang membangun tanggul di masa lalu, napas pekerja yang menjaga bendungan siang dan malam, dan keringat diam-diam rakyat yang memikul "sumber air masa depan".

Seseorang pernah berkata: "Ketika orang melupakan nilai air, saat itulah mereka mulai haus". Dan memang benar, hanya ketika matahari membakar dan membelah sawah, kita dapat melihat betapa berharganya setiap tetes air dari Danau Dau Tieng, setetes air yang tak hanya mengalir melalui kanal, tetapi juga mengalir melalui hati orang-orang di tanah kering.

Di era kering - air menjadi ukuran pembangunan

Dunia saat ini tidak lagi mengukur kekayaan berdasarkan cadangan emas, tetapi berdasarkan cadangan air bersih.

Saat perubahan iklim mengeringkan sungai dan delta menghadapi intrusi air asin, Danau Dau Tieng tidak hanya menjadi proyek irigasi, tetapi juga paru-paru hijau dan kenangan lembab terakhir dari tanah yang berangin dan cerah ini.

Danau Dau Tieng mengajarkan kita pelajaran yang luar biasa: "Untuk membangun secara berkelanjutan, pertama-tama kita harus mendengarkan suara air."

Air tahu ke mana harus pergi ketika manusia bertindak bijak, dan juga tahu bagaimana meninggalkan tempat-tempat yang hanya ingin dimiliki manusia. Kita tidak bisa memerintah air, kita hanya bisa hidup bersamanya, menjaganya tetap jernih, menjaganya tetap bersih, membiarkannya kembali ke bumi dengan rasa syukur.

Air - simbol berbagi dan pengertian

Setetes air yang jatuh ke danau tak pernah bertanya dari mana asalnya. Ia menyatu dengan jutaan tetes air lainnya menjadi danau yang tenang, menyuburkan tanaman, ikan, dan manusia. Layaknya dalam masyarakat, nilai sejati bukanlah terletak pada hal-hal yang terpisah, melainkan pada kemampuan untuk bersatu menciptakan sesuatu yang lebih agung daripada diri sendiri.

Danau Dau Tieng tak hanya berisi air, tetapi juga filosofi simbiosis dari segala hal, di mana hutan memberi keteduhan, tanah memberi nutrisi, hujan memberi sumber daya, dan manusia memberi cinta. Jika hutan tahu bagaimana bersabar, hujan tahu bagaimana turun di waktu yang tepat, dan manusia tahu bagaimana memanfaatkan secukupnya, maka danau akan selalu penuh, dan hati manusia akan selalu hijau.

Menjaga negara berarti juga menjaga diri kita sendiri.

Melestarikan Danau Dau Tieng bukan hanya tentang mempertahankan strukturnya, tetapi juga tentang menjaga komitmen antara manusia dan alam. Sebuah komitmen bahwa kita tidak akan mengeringkan bumi dengan keserakahan yang tak terpuaskan. Sebuah komitmen bahwa pembangunan tidak boleh mengorbankan lingkungan, dan bahwa "danau tidak mungkin penuh, tetapi hati manusialah yang kering".

Barangkali, air, seperti halnya manusia, perlu dihormati, didengarkan, dan dijalani secara seimbang. Karena air tak bersuara, tetapi setiap kali kita melihat danau dengan dasar yang terbuka, daratanlah yang bersuara, meminta bantuan melalui hembusan air.

Air adalah pengingat lembut tentang alam

Danau Dau Tieng bukan hanya gambaran damai Tay Ninh , tetapi juga pesan yang hidup tentang hubungan antara manusia dan sumber daya air. Setiap tetes air di danau adalah sebutir kenangan, mengingatkan kita bahwa alam tidak membutuhkan kita untuk bertahan hidup, tetapi kita tidak dapat hidup jika alam mengering.

Menjaga air hari ini berarti menjaga hari esok. Ketika kita tahu cara menundukkan kepala kepada air, bersyukur atas hujan, dan menjaga setiap tetes Danau Dau Tieng, kita sedang menulis babak baru dalam pembangunan manusia, babak di mana manusia dan alam bergerak bersama menuju keberlanjutan, dan tak seorang pun harus berkompromi untuk bertahan hidup.

Le Minh Hoan

Sumber: https://baotayninh.vn/ho-dau-tieng-noi-nuoc-biet-noi-bang-hoi-tho-cua-dat-a195023.html


Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Padi muda Me Tri menyala, bergairah mengikuti irama tumbukan alu untuk panen baru.
Close-up kadal buaya di Vietnam, hadir sejak zaman dinosaurus
Pagi ini, Quy Nhon terbangun dalam keadaan hancur.
Pahlawan Buruh Thai Huong secara langsung dianugerahi Medali Persahabatan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin.

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Pahlawan Buruh Thai Huong secara langsung dianugerahi Medali Persahabatan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin.

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk