Dalam rancangan peraturan perundang-undangan yang merinci sejumlah pasal dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan Badan yang sedang dikonsultasikan, Kementerian Keuangan mengusulkan peraturan tentang pembebasan pajak penghasilan badan bagi badan usaha yang dikonversi dari rumah tangga usaha dan orang pribadi.
Kementerian ini menyatakan, Undang-Undang Pajak Penghasilan Badan mengatur bahwa badan usaha yang baru berdiri dari rumah tangga badan usaha dibebaskan dari pengenaan pajak penghasilan badan selama dua tahun berturut-turut terhitung sejak timbulnya penghasilan kena pajak.
Untuk melaksanakan ketentuan tersebut di atas, Kementerian mengusulkan untuk menerapkan kebijakan pembebasan pajak penghasilan badan selama dua tahun pertama bagi badan usaha yang baru berdiri dari rumah tangga pelaku usaha, termasuk badan usaha orang pribadi yang berubah bentuk menjadi badan usaha, dengan ketentuan memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Ayat (2) dan Ayat (3) Peraturan Menteri Keuangan ini.
Masa pembebasan pajak penghasilan badan dihitung secara terus-menerus sejak tahun pertama perusahaan memperoleh penghasilan kena pajak. Jika tidak terdapat penghasilan kena pajak dalam 3 tahun pertama, masa pembebasan pajak dihitung sejak tahun pertama pendapatan.
Apabila pada masa pajak pertama, masa produksi dan operasi bisnis yang dibebaskan dari pajak kurang dari 12 bulan, perusahaan dapat memilih untuk mengajukan pembebasan pajak segera pada masa pajak tersebut atau mendaftar ke otoritas pajak untuk memindahkan saat dimulainya pembebasan pajak ke masa pajak berikutnya.
Dalam hal suatu badan usaha memilih masa bebas pajak pada masa pajak berikutnya, maka badan usaha tersebut tetap harus menentukan dan menyetor pajak yang terutang pada masa pajak pertama sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Setelah berakhirnya masa pembebasan pajak sebagaimana ditentukan di atas, apabila suatu badan usaha melaksanakan proyek penanaman modal di bidang industri, profesi atau lokasi yang memberikan insentif pajak, maka badan usaha tersebut akan tetap memperoleh kebijakan preferensial yang sesuai, seperti tarif pajak preferensial atau pembebasan atau pengurangan pajak sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
Pada akhir masa pembebasan pajak dan insentif pajak, jika ada, perusahaan akan menerapkan tarif pajak penghasilan badan sesuai dengan ketentuan umum yang berlaku.

Kementerian Keuangan mengusulkan peraturan tentang pembebasan pajak bagi perusahaan yang dikonversi dari rumah tangga dan bisnis perorangan (Foto: Manh Quan).
Kementerian Keuangan mencatat bahwa untuk dapat dibebaskan dari pajak penghasilan badan, rumah tangga usaha atau orang pribadi harus memastikan bahwa mereka telah terdaftar dan beroperasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dan telah memiliki minimal 12 bulan kegiatan produksi dan operasi bisnis berkelanjutan hingga saat pertama kali diberikan sertifikat pendaftaran usaha.
Perusahaan yang baru berdiri yang menikmati pengecualian pajak dan insentif pajak harus merupakan perusahaan yang mendaftar untuk pertama kalinya.
Kebijakan ini tidak berlaku bagi badan usaha yang baru berdiri, yang mana wakil hukumnya, kecuali yang bersangkutan bukan merupakan anggota penyerta modal, sekutu umum, atau orang dengan rasio penyertaan modal tertinggi, telah turut serta dalam kegiatan usaha dengan peran yang sama pada badan usaha lain yang masih beroperasi atau telah bubar dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal berdirinya badan usaha baru tersebut.
Sumber: https://dantri.com.vn/kinh-doanh/ho-kinh-doanh-chuyen-len-doanh-nghiep-co-the-duoc-mien-thue-2-nam-20250715161938624.htm
Komentar (0)