Pameran Musim Gugur: Banyak kios desa kerajinan tradisional menarik wisatawan

Dari kerajinan tangan tradisional hingga ide manufaktur hijau, Pameran Musim Gugur 2025 menyajikan gambaran nyata ekonomi Vietnam di masa integrasi: tradisi dan modernitas berjalan beriringan, teknologi dan tangan pengrajin menciptakan nilai-nilai baru.

Tak hanya menjadi ajang pertemuan dagang tahunan, Pameran ini juga menjadi tempat bertemunya kisah-kisah indah tentang upaya melestarikan, membangun, dan mengembangkan perusahaan, koperasi, serta desa kerajinan Vietnam.

Pameran Musim Gugur 2025 mencatat peningkatan tajam dalam daya beli domestik, dengan banyak bisnis dan koperasi desa kerajinan memperoleh laba puluhan juta dong setiap hari, yang menegaskan efektivitas promosi perdagangan.

Stan Koperasi Jahit Desa Kerajinan Van Tu (Phu Xuyen, Hanoi ) menarik banyak pengunjung karena kecanggihan produk-produk yang dijahit tangan dengan cermat. Bapak Nguyen Van Trung, perwakilan Koperasi, mengatakan: “Desa Kerajinan Van Tu telah berdiri dan berkembang selama lebih dari 85 tahun. Setiap produk diciptakan oleh para perajin dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, terutama rompi dan gaun wanita. Ini merupakan produk konsumen sekaligus kebanggaan budaya desa kerajinan ini.”

Selama tiga hari pertama pameran, stan Koperasi menghasilkan pendapatan rata-rata sekitar 10 juta VND per hari, angka yang sederhana tetapi menunjukkan minat konsumen terhadap kerajinan tangan berkualitas tinggi. Bapak Trung menambahkan: "Efektivitas promosi membutuhkan waktu lebih lama, tetapi yang terpenting adalah kami telah memiliki kesempatan untuk menjangkau pelanggan baru, menciptakan kesan yang baik sehingga mereka mengingat produk-produk Vietnam."

Area pameran dan stan Perusahaan Saham Gabungan Musa Golden Lao Cai menonjol dengan produk-produk unik yang terbuat dari serat pisang alami. (Foto: PV/Vietnam+)

Di tengah area pameran, stan Perusahaan Saham Gabungan Musa Golden Lao Cai tampil menonjol dengan produk-produk unik berbahan serat pisang alami. Tas, topi, dan keranjang rotan yang tampak familiar ternyata merupakan hasil daur ulang dari produk sampingan pertanian. Ibu Do Thuy Tien, Asisten Direktur perusahaan, menyampaikan: “Tujuan kami adalah ramah lingkungan, bersih, dan indah, menciptakan bahan baku baru untuk industri tekstil. Kain pisang Musa Golden merupakan salah satu kain pertama di dunia yang sepenuhnya terbuat dari serat pisang, ramah lingkungan, dan dapat terurai secara alami.”

Tak hanya berproduksi, Musa Golden juga mengemban misi sosial. Perusahaan ini bekerja sama dengan banyak koperasi dan desa kerajinan di Barat Laut, terutama kelompok perempuan etnis minoritas, untuk menyediakan pelatihan vokasional dan menciptakan lapangan kerja berkelanjutan. Pekerja magang baru mendapatkan penghasilan 3-4 juta VND/bulan, sementara pekerja terampil mendapatkan penghasilan 7-8 juta VND.

Perusahaan saat ini mengekspor 65% produksinya ke Eropa, AS, dan Kanada – pasar yang menuntut perhatian khusus terhadap faktor lingkungan. "Hal terpenting dari partisipasi dalam pameran ini," ujar Ibu Tien, "adalah menyebarkan semangat hidup ramah lingkungan dan meningkatkan kesadaran akan konsumsi berkelanjutan di masyarakat."

Kios barang pemujaan perunggu milik pedagang Le Duc Tinh. (Foto: PV/Vietnam+)

Di sudut lain pekan raya, stan benda-benda pemujaan perunggu milik agen Le Duc Tinh, yang mendistribusikan produk-produk Perusahaan Hung Y, sebuah perusahaan aplikasi teknologi Taiwan, menarik perhatian dengan benda-benda pemujaannya yang canggih dan cahaya perunggu yang mewah di bawah lampu pekan raya.

Bapak Le Duc Tinh berkata: “Kami berpartisipasi dalam pameran ini dengan keinginan untuk mempromosikan produk kami dan terhubung dengan lebih banyak mitra. Produk-produk pemujaan perunggu adalah barang istimewa dan bernilai tinggi, sehingga pelanggan perlu waktu untuk mempertimbangkannya. Namun, efektivitas promosi dan pengenalan mereknya sangat baik.”

Produk-produk kecil harganya lebih dari 20 juta VND, sementara yang besar harganya bisa mencapai 450 juta VND. Meskipun bukan produk konsumen yang cepat laku, produk ini menunjukkan esensi pandai besi yang dipadukan dengan teknologi modern. Bapak Tinh sangat mengapresiasi penyelenggaraan pameran: "Ruang yang indah, skala yang luas, dan komunikasi yang kuat membantu pelanggan untuk mengenal lebih jauh. Saya berharap program promosi seperti ini akan diadakan secara berkala agar usaha kecil memiliki lebih banyak kesempatan untuk memperkenalkan merek mereka."

Aroma lembut dari kios Thao Nguyen Huong (Quang Phu Cau, Hanoi) seakan menarik perhatian para pelanggan. Bapak Ly Dinh Nhu, pemilik kios, dengan bangga berkata: "Menjual dupa dan menghasilkan 15-20 juta VND sehari itu sangat menyenangkan. Tadi malam saya harus kembali untuk membeli lebih banyak barang!"

Desa kerajinan Quang Phu Cau memiliki sejarah panjang dan terkenal dengan rahasia pembuatan dupa alaminya. Bapak Nhu berbagi: “Dupa kami terbuat dari resin pohon Canarium dan arang murni, sama sekali tidak dicampur dengan bahan kimia. Aromanya sepenuhnya berasal dari bahan-bahan alami, jika dicampur, aromanya akan langsung hilang. Melestarikan rahasia tradisional berarti melestarikan jiwa kerajinan ini.”

Beliau juga mengapresiasi dukungan Pemerintah dan sektor Perindustrian dan Perdagangan: "Berkat program promosi industri dan pameran seperti ini, usaha kecil seperti kami berkesempatan untuk berpromosi dan terhubung di seluruh negeri."

(Vietnam+)

Sumber: https://www.vietnamplus.vn/hoi-cho-mua-thu-nhieu-gian-hang-lang-nghe-truyen-thong-thu-hut-du-khach-post1073456.vnp