Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa ia akan memberikan bantuan kepada Myanmar setelah gempa bumi dahsyat pada 28 Maret menewaskan lebih dari 150 orang di Myanmar dan Thailand.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada 28 Maret bahwa ia telah berbicara dengan para pejabat di Myanmar mengenai gempa bumi tersebut dan bahwa pemerintahannya akan mengirimkan bantuan, menurut AFP. "Ini mengerikan. Ini gempa bumi yang sangat serius. Kami akan membantu. Kami telah berbicara dengan negara ini," kata pemimpin tersebut di Gedung Putih.
Sebelumnya, Jenderal Senior Myanmar Min Aung Hlaing menyerukan dukungan dari negara atau organisasi mana pun di dunia dan meramalkan bahwa jumlah korban pascagempa bumi akan meningkat.
Gempa berkekuatan 7,7 skala Richter pada 28 Maret menewaskan 144 orang dan melukai 732 orang di Myanmar. Di ibu kota Thailand, Bangkok, sebuah gedung tinggi yang sedang dibangun runtuh, mengubur setidaknya 81 orang, menurut Wakil Perdana Menteri Phumtham Wechayachai pada sore hari tanggal 28 Maret. Sementara itu, tim penyelamat di lokasi kejadian mengatakan lebih dari 100 orang hilang.
Kantor berita AP mengutip informasi dari pejabat Thailand yang mengatakan bahwa 10 orang tewas, 16 orang terluka dan 101 orang hilang di tiga lokasi konstruksi, termasuk gedung 33 lantai yang disebutkan di atas.
Gempa bumi terjadi pada siang hari tanggal 28 Maret dengan episentrum di dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar. Beberapa gempa susulan terjadi setelahnya, termasuk satu gempa berkekuatan 6,4 skala Richter.
Myanmar terletak di sabuk gempa bumi aktif, meskipun banyak gempa terjadi di daerah yang jarang penduduknya, bukan di kota-kota besar seperti pada 28 Maret. Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) memperkirakan jumlah korban tewas bisa mencapai 1.000 orang.
Bangunan runtuh setelah gempa bumi di kota Mandalay, Myanmar
Petugas penyelamat bekerja sepanjang malam di sebuah bangunan yang runtuh di Bangkok, Thailand.
Ratusan pekerja sedang bekerja di lokasi konstruksi ini saat terjadi gempa bumi tanggal 28 Maret.
Wartawan bekerja pada pagi hari tanggal 29 Maret di luar gedung yang runtuh di Bangkok.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/hon-150-thiet-mang-tai-thai-lan-va-myanmar-vi-dong-dat-ong-trump-hua-giup-do-185250329064626864.htm






Komentar (0)