- Transformasi digital mengubah cara bertani
- Guru - petani yang baik
- Petani Tan An bersaing untuk mengembangkan ekonomi dan membangun daerah pedesaan baru.
Bapak Vo Thanh Quoc (kanan) di samping kebun pare miliknya yang hijau subur.
Di jalan menuju Taman Nasional U Minh Ha , banyak orang mengenal Bapak Vo Thanh Quoc sebagai "petani beruntung" dengan model budidaya pare. Setelah lebih dari 10 tahun bekerja di sawah dan tambak udang, beliau telah mengumpulkan banyak pengalaman, mampu memadukan alam dan teknik modern secara harmonis. "Anda bisa menanam pare, labu siam, atau gambas, yang penting tahu cara memanfaatkan lahan dan mengikuti proses teknisnya," ujarnya, sambil cepat-cepat mengikatkan tali ke teralis pare hijau.
Pare Pak Quoc ditanam secara organik, sehingga keamanannya terjamin, sehingga disukai para pedagang.
Di tepian persegi sepanjang lebih dari 500 meter, teralis pare berwarna hijau dan sedap dipandang. Pak Quoc mengatakan bahwa jika cuaca mendukung, ia memanen pare setiap dua hari sekali, memetik ratusan kilogram setiap kali, dengan harga jual berkisar antara 10.000 hingga 14.000 VND/kg. "Asal tekun, penghasilan tetap. Hari ini, saya memetik lebih dari 150 kilogram, setelah dikurangi biaya-biaya lain, saya masih untung lumayan," ujarnya gembira.
Bapak Vo Thanh Quoc (kanan) menanam labu di tepi kanal untuk menambah pendapatan.
Yang berharga dari Pak Quoc adalah pola pikirnya yang aman dan ramah lingkungan dalam bertani. Sejak daerahnya mempromosikan model pertanian ekologis, beliau telah sepenuhnya beralih menggunakan pestisida biologis dan mengomposkan kotoran ikan dari ikan lele, ikan-ikan lain, atau pare yang diberi cacing untuk dijadikan pupuk. "Sangat efektif, tanamannya sehat, buahnya indah, dan biaya pupuknya pun berkurang secara signifikan," ujarnya. Berkat itu, parenya tetap berwarna hijau alami, renyah, minim hama, dan disukai para pedagang.
Model padi - udang - kepiting yang dipadukan dengan sayur-sayuran milik Bapak Quoc bertujuan untuk pertanian ekologis yang berkelanjutan.
Selain menanam pare, Bapak Quoc juga menanam labu, waluh, dan labu siam di tepi kanal, baik untuk mencegah erosi tanah maupun meningkatkan pendapatan. Di saat yang sama, beliau mengembangkan model padi-udang-kepiting, yang menghasilkan efisiensi ekonomi tinggi. Rata-rata, setiap tahun, beliau memperoleh sekitar 100 juta VND dari padi-udang-kepiting dan 60 juta VND dari hasil panen, sehingga total pendapatan rata-rata mencapai 160 juta VND/tahun, angka yang mengesankan untuk rumah tangga petani di daerah terpencil.
Bapak Vo Thanh Quoc mengunjungi model gabungan padi - udang - kepiting.
Bapak Nguyen Thanh Ril, Ketua Asosiasi Petani Komune Khanh An, berkomentar: "Gerakan petani yang baik dalam produksi dan bisnis menunjukkan hasil yang nyata. Masyarakat di komune ini tahu cara memanfaatkan lahan dan menggabungkan pertanian yang bijaksana. Banyak rumah tangga telah berani beralih ke produksi organik, yang meningkatkan produktivitas sekaligus melindungi lingkungan. Bapak Vo Thanh Quoc adalah contoh petani yang tepat dalam gerakan ini."
Dari tepian persegi yang ditumbuhi rumput liar, Tuan Quoc telah mengubahnya menjadi taman bunga hijau yang rimbun, menambah keindahan lanskap pedesaan Khanh An yang baru. Penduduk setempat sering bercanda: "Bertani seperti Tuan Quoc itu menguntungkan, bermakna, dan berjangkauan luas."
Hoang Vu
Sumber: https://baocamau.vn/lam-nong-nhu-ong-vo-thanh-quoc-a123619.html






Komentar (0)