
Forum WhiteHat mengutip informasi dari pakar keamanan Troy Hunt, yang mengatakan bahwa total data yang bocor berukuran sekitar 3,5 terabyte.
Para peretas menggunakan malware jenis infostealer untuk mengumpulkan kredensial login dan daftar credential stuffing. Menariknya, sekitar 16,4 juta alamat email ini tidak pernah muncul dalam kebocoran sebelumnya.
Para ahli mengatakan ini bukan serangan langsung terhadap Gmail. Penyebab utamanya adalah malware pada perangkat pengguna dan penggunaan kembali kata sandi yang sama untuk beberapa layanan.
Tidak menutup kemungkinan bahwa para peretas dapat memanfaatkan informasi ini untuk masuk ke rekening bank, layanan penyimpanan cloud, atau jejaring sosial dengan menggunakan pencurian kredensial, yang berdampak serius pada keamanan informasi pengguna.
Google belum memberikan komentar resmi apa pun terkait insiden ini. Pakar keamanan Vietnam memperingatkan bahwa pengelolaan akun dan kata sandi yang ceroboh dapat membuat pengguna rentan terhadap serangan. Sebagian besar korban tidak menyadari perangkat mereka terinfeksi malware, dan penggunaan kata sandi yang sama untuk beberapa layanan memudahkan peretas untuk mengeksploitasi informasi pribadi di berbagai platform.
Pakar keamanan menyarankan: Pengguna harus mengelola kata sandi dengan hati-hati, hindari menggunakan kata sandi yang sama untuk beberapa layanan, aktifkan verifikasi dua langkah atau gunakan kunci sandi alih-alih kata sandi tradisional dan selalu perbarui perangkat lunak keamanan untuk mengurangi risiko peretasan saat data login terekspos...
Sumber: https://www.sggp.org.vn/hon-183-trieu-mat-khau-email-bi-ro-ri-nguoi-dung-phai-lam-gi-post820622.html






Komentar (0)