
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban (Foto: EPA).
Dalam wawancara dengan surat kabar Prancis Le Point , Tn. Orban mengonfirmasi bahwa Hongaria akhir pekan lalu mengirimkan kompromi kepada UE mengenai persetujuan proposal bantuan sebesar 50 miliar euro (sekitar 55 miliar USD) untuk Ukraina selama 4 tahun.
Perdana Menteri Hongaria mengungkapkan bahwa berdasarkan kompromi tersebut, ia akan menyetujui bantuan Uni Eropa untuk Ukraina “jika Uni Eropa menjamin bahwa keputusan untuk melanjutkan pengiriman dana ke Kiev akan ditinjau ulang setiap tahun.” Ini berarti Hongaria akan memiliki kesempatan untuk memblokir paket bantuan Uni Eropa untuk Ukraina setiap tahun.
Konsensus tahunan ini perlu disetujui oleh semua anggota UE lainnya, katanya.
"Sayangnya, beberapa negara melihat posisi Hongaria sebagai langkah yang bertujuan intimidasi. Posisi kami bukanlah menggunakan hak veto untuk memeras siapa pun, melainkan untuk memulihkan dan menjaga persatuan Uni Eropa," ujarnya.
Minggu lalu, seorang pejabat Uni Eropa mengungkapkan bahwa negosiasi untuk menyetujui program bantuan keuangan empat tahun senilai 50 miliar euro untuk Ukraina menjadi lebih sulit karena Hongaria menolak memberikan konsesi menjelang pertemuan puncak pada tanggal 1 Februari.
Selain itu, dalam wawancara tersebut, Tn. Orban membuat pernyataan yang memuji mantan Presiden AS Donald Trump, menekankan bahwa Tn. Trump memiliki kemampuan untuk "menciptakan perdamaian ".
Tuan Orban menggambarkan Tuan Trump sebagai "presiden AS paling sukses di panggung internasional".
"Bapak Trump tidak memulai perang apa pun (selama masa kepresidenannya). Perjanjian Abraham (tentang normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab) adalah satu-satunya peluang serius untuk membawa perdamaian, keseimbangan, dan jalan yang dapat diterima bagi Timur Tengah yang sangat rumit," ujar Perdana Menteri Hongaria.
Tuan Orban yakin bahwa jika Tuan Donald Trump menjadi presiden AS pada Februari 2022, "tidak akan ada perang di Eropa."
"Saat ini, saya tidak melihat pemimpin lain di Eropa atau Amerika yang cukup kuat untuk menghentikan perang. Perdamaian punya nama: Donald Trump," kata Orban.
Tuan Orban sebelumnya telah menyatakan dukungannya terhadap Tuan Trump dalam beberapa kesempatan, dengan menyatakan bahwa “jika Tuan Trump menjadi presiden, perang tidak akan terjadi” di Ukraina dan bahwa kembalinya Tuan Trump akan “membawa perdamaian”.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)