Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Surat Edaran 11/2023/TT-BYT yang mengatur tentang penerapan kawasan tanpa rokok dan pemberian Penghargaan Lingkungan Tanpa Rokok.
Di tempat-tempat yang melarang merokok, tanda, huruf, atau simbol yang berisi larangan merokok harus dipasang, dicetak, atau disusun.
Dalam Surat Edaran tersebut secara jelas disebutkan persyaratan umum bagi semua tempat yang dilarang merokok sebagai berikut: Menempatkan, mencetak, menata (menempatkan) tanda atau huruf atau simbol yang isinya melarang merokok (rambu).
Rambu lalu lintas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1- Isi pesan jelas, mudah dipahami, dan ringkas; 2- Bahan rambu lalu lintas harus tahan lama dan tidak mudah pudar; rambu lalu lintas luar ruangan harus tahan terhadap pengaruh lingkungan luar; 3- Ukuran dan jenis huruf rambu lalu lintas harus sesuai dengan lokasi dan ruang di mana rambu lalu lintas dipasang; huruf tebal dan mudah dibaca; warna huruf dan simbol harus kontras dengan warna latar belakang; 4- Rambu lalu lintas yang dipasang di tempat umum dengan pencahayaan kurang: dilengkapi dengan reflektor atau lampu penerangan rambu lalu lintas atau bentuk lain yang sesuai agar rambu lalu lintas dapat dilihat dengan jelas.
Penempatan rambu harus memperhatikan ketentuan sebagai berikut: 1. Jarak antar rambu harus sesuai dengan skala dan luasan tempat masing-masing; 2. Penempatan rambu pada tempat yang mudah terlihat, yaitu pada area yang banyak dilalui orang; pintu gerbang masuk area kampus, area parkir luar; untuk area dalam ruangan, rambu ditempatkan pada pintu masuk, aula depan, area resepsionis, tempat duduk tunggu, lantai tangga, lift, koridor beratap, garasi, toilet.
Dalam Surat Edaran tersebut secara tegas disebutkan tidak boleh menyediakan asbak, alat merokok, puntung rokok dan abu rokok di tempat yang dilarang merokok.
Surat Edaran tersebut juga menetapkan persyaratan khusus untuk tempat-tempat yang melarang merokok sepenuhnya di dalam ruangan dan di dalam gedung; tempat-tempat yang melarang merokok sepenuhnya di dalam ruangan; dan transportasi umum di mana merokok sepenuhnya dilarang.
Ruangan yang diperuntukkan untuk merokok harus memiliki ventilasi terpisah.
Berdasarkan Surat Edaran tersebut, tempat-tempat yang dilarang merokok di dalam ruangan tetapi dibolehkan untuk dijadikan area merokok harus dipasangi rambu yang menunjukkan jalan menuju area merokok tersebut.
Area yang diperuntukkan bagi perokok wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1- Memiliki rambu yang menyatakan area yang boleh merokok; 2- Ruangan yang diperuntukkan bagi perokok: Pastikan memiliki area terpisah, dengan ventilasi terpisah; tidak membuka pintu, ventilasi, atau membuang asap ke ruangan, area, atau lorong bebas rokok yang digunakan bersama dengan ruangan lain; 3- Memiliki tempat penyimpanan puntung dan abu rokok; 4- Memiliki perlengkapan pencegahan dan penanggulangan kebakaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
Hotel, motel, wisma, resor, dan tempat akomodasi wisata lainnya wajib memasang tanda larangan merokok di lobi, meja resepsionis, area umum, dan kamar akomodasi. Area khusus merokok (jika ada): tidak terletak di lobi umum, tidak dirancang sebagai akomodasi untuk non-perokok.
Untuk kapal: Area khusus merokok tersedia di dek atau ruangan terpisah disiapkan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
Untuk kereta api: Area merokok yang ditentukan harus terletak di ujung kereta, bukan di area penghubung antara dua gerbong penumpang.
Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal 1 Agustus 2023.
Sumber: https://baochinhphu.vn/huong-dan-thuc-hien-quy-dinh-dia-diem-cam-hut-thuoc-la-102230515170121722.htm
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)