Rusa neraka berserat bergerigi muncul, menghantui warga Amerika
Rusa yang tubuhnya dipenuhi tumor hitam menimbulkan ketakutan di AS. Para ilmuwan telah mengidentifikasi penyakit tersebut dan memperingatkan tentang perubahan iklim.
Báo Khoa học và Đời sống•23/08/2025
Satwa liar Amerika Utara tampaknya mengirimkan sinyal yang mengkhawatirkan. Setelah kemunculan "tupai zombi" berbintik-bintik, kini gambar mengerikan lainnya terekam di negara bagian Pennsylvania dan Wisconsin: rusa dengan tubuh yang ditutupi tumor fibrosa, menyerupai kutil hitam raksasa, layaknya makhluk dari neraka. Foto-foto yang meresahkan terus dibagikan di forum daring. Seorang pengguna Reddit mengunggah foto seekor rusa yang dipenuhi tumor di halaman belakang rumahnya, dengan keterangan yang membingungkan: "Tidak yakin apa yang salah, tidak tahu bagaimana cara membantu." Pengguna lain mengunggah foto seekor rusa dengan tumor serupa yang tumbuh di wajah dan dadanya, sambil bertanya-tanya tentang penyakit aneh yang menyerang hewan tersebut.
Menanggapi kekhawatiran publik, para ahli satwa liar segera turun tangan. Menurut Departemen Perikanan dan Satwa Liar Maine, tumor tersebut merupakan manifestasi penyakit yang disebut fibroma rusa. Penyebab di balik penyakit ini adalah virus dalam keluarga papillomavirus, mirip dengan virus yang menyebabkan tanduk aneh pada "kelinci Frankenstein." Virus ini menyerang kulit rusa dan elk, menyebabkan sel-sel tumbuh abnormal, membentuk tumor keras dan kasar yang seringkali berwarna gelap dan tidak berbulu. Kebanyakan hewan yang terinfeksi hanya memiliki beberapa tumor kecil, tetapi pada kasus yang parah, tumor tersebut membesar atau menyebar ke seluruh tubuh. Kabar baiknya, penyakit ini tidak menular ke manusia atau hewan lain. Virus ini ditularkan antar rusa melalui kontak langsung, atau secara tidak langsung ketika rusa berbagi tempat makan atau menggesekkan tanduknya ke pohon yang sama. Lebih lanjut, sistem kekebalan tubuh rusa biasanya melawan virus itu sendiri, dan tumornya menyusut dan menghilang dalam beberapa bulan tanpa intervensi.
Dalam kasus di mana tumor tumbuh terlalu besar, sehingga menghalangi kemampuan hewan untuk makan, bergerak atau melihat, pihak berwenang dapat mempertimbangkan eutanasia yang manusiawi. Meskipun virus penyebab fibromatosis tidak menular ke manusia, para ahli memperingatkan adanya bahaya tidak langsung. Rusa yang terinfeksi dapat membawa kutu, yang selanjutnya dapat menularkan penyakit Lyme – penyakit serius yang dapat menular ke manusia. Jadi, mengapa penyakit aneh pada satwa liar tampaknya semakin meningkat? Para ilmuwan yakin perubahan iklim adalah salah satu penyebab utamanya.
Dr. Omer Awan dari Fakultas Kedokteran Universitas Maryland menjelaskan bahwa pemanasan global telah menciptakan kondisi ideal bagi serangga pembawa penyakit seperti nyamuk dan kutu untuk berkembang biak dan memperluas jangkauannya. "Penyakit yang sebelumnya tidak ada di satu daerah kini menjadi endemik," ujarnya. Penyakit Lyme, misalnya, perlahan muncul di wilayah yang lebih utara seperti Kanada bagian selatan dan negara bagian Maine di AS. Maraknya media sosial juga berkontribusi pada peningkatan kesadaran. Orang-orang dapat dengan mudah merekam dan membagikan gambar-gambar yang tidak biasa, sehingga diskusi tentang topik ini menjadi lebih umum. Kemunculan "rusa", "tupai zombi", atau "kelinci Frankenstein" bukanlah pertanda kiamat. Melainkan pertanda jelas, peringatan yang dikirimkan alam kepada manusia. Kemunculan mereka menunjukkan bahwa keseimbangan ekosistem sedang terganggu, dan perubahan iklim menciptakan konsekuensi yang tak terduga, tidak hanya bagi alam tetapi juga bagi kesehatan kita sendiri.
Para pembaca yang budiman, silakan tonton lebih banyak video : Mengungkap penyebab mengejutkan kepunahan mamut.
Komentar (0)