Kuil My Son terletak di komune Duy Phu (distrik Duy Xuyen, provinsi Quang Nam ). Kompleks kuil Cham ini terletak di sebuah lembah berdiameter sekitar 2 km, dikelilingi perbukitan dan pegunungan.
Pada tahun 1999, Kuil My Son ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia. Menurut para ilmuwan , kuil ini kemungkinan dibangun pada abad ke-4, dan kuil serta menara tambahan dibangun selama berabad-abad hingga membentuk kompleks seperti sekarang ini.
Dahulu terdapat sebuah kuil kayu di sini, tetapi kemudian terbakar. Pada awal abad ke-7, Raja Sambhuvarman membangun kembali kuil tersebut dengan batu bata. Raja-raja selanjutnya terus memperbaiki dan membangun kuil-kuil bata baru untuk menyembah dewa-dewa yang sama.
Kuil-kuil di My Son terbuat dari batu bata merah. Ukiran dekoratifnya diukir langsung pada batu bata. Hingga saat ini, para ilmuwan belum dapat menjelaskan teknik konstruksi kuil-kuil masyarakat Cham serta material yang digunakan untuk merekatkan batu bata tersebut agar dapat bertahan lebih dari sepuluh abad.
Setelah kerajaan Champa jatuh, Kuil My Son terlupakan selama berabad-abad dan baru ditemukan pada tahun 1885.
Kuil My Son merupakan kompleks lebih dari 70 kuil dan menara dengan banyak gaya arsitektur dan patung yang khas pada setiap periode sejarah kerajaan Champa.
Arkeolog Prancis membagi karya arsitektur di My Son menjadi 10 kelompok utama: A, A', B, C, D, E, F, G, H, K dan menamai setiap karya dengan menggabungkan huruf dan angka.
Gaya arsitektur di sini terbagi menjadi 6 jenis: gaya kuno, Hoa Lai, Dong Duong, My Son, Po Nagar, dan gaya rakyat Binh Dinh. Sebagian besar karya arsitektur dan patung di My Son dipengaruhi oleh agama Hindu.
Kompleks tempat suci ini terdiri dari dua bukit yang saling berhadapan dalam arah Timur-Barat dan tepat di persimpangan sungai. Sungai-sungai tersebut telah menjadi batas alami yang membagi tempat ini menjadi empat area A, B, C, dan D. Seni dan arsitektur di sini sangat dipengaruhi oleh gaya India.
Tempat Suci ini terdiri dari banyak gugus menara, masing-masing gugus menara memiliki menara utama (Kalan) di tengah dan banyak menara pembantu kecil di sekitarnya. Gerbang menara biasanya menghadap ke timur agar dapat menerima sinar matahari.
Suaka Alam My Son telah menjadi destinasi favorit wisatawan domestik dan mancanegara. Jumlah total pengunjung Suaka Alam My Son pada tahun 2019 diperkirakan mencapai 420.906, dengan total pendapatan pada tahun 2019 mencapai hampir 66 miliar VND.
Sumber: https://laodong.vn/du-lich/photo/huyen-bi-thap-cham-ngan-nam-trong-long-thanh-dia-778117.html






Komentar (0)