Para ahli medis memperingatkan bahwa siapa pun berisiko mengalami keracunan Botulinum karena ini bukanlah bakteri langka dan orang-orang memerlukan pengetahuan untuk mencegah dan menghindari risiko keracunan akibat bakteri ini.
Keracunan botulinum adalah keracunan yang disebabkan oleh infeksi toksin bakteri Clostridium botulinum. Penyebabnya adalah pasien terinfeksi toksin dalam makanan berkualitas buruk, mengonsumsi makanan yang tidak diawetkan dengan benar.
Untuk mencegah risiko keracunan Botulinum, para ahli kesehatan menyarankan agar orang-orang yang mengolah makanan dalam botol, stoples, atau segel harus membersihkan lingkungan, mengelap, dan mensanitasi area pengolahan secara teratur guna menghindari kotoran, tanah, pasir, dan bakteri berbahaya menempel pada makanan.
Pengemasan makanan harus menggunakan teknik modern. Produsen sering menggunakan sinar sterilisasi saat mengemas untuk memastikan keamanan pangan. Orang yang mengemas di rumah berisiko tinggi kehilangan keamanan pangan.
Tindakan lain yang harus dilakukan orang saat mengemas makanan adalah menggunakan kadar garam lebih dari 5% garam/100g makanan karena di lingkungan yang terlalu asin, bakteri tidak dapat tumbuh.
Masyarakat hendaknya berhati-hati untuk tidak menggunakan makanan yang sudah kedaluwarsa, khususnya makanan kaleng yang menggembung atau berubah bentuk karena telah diserang bakteri Botulinum atau bakteri lainnya; atau sekalipun masih dalam masa kedaluwarsa dan tidak berubah bentuk, tetapi setelah dibuka tidak lagi memiliki rasa alami, maka makanan tersebut tidak boleh dimakan./.
Sumber: vietnamplus.vn
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)