Pasukan Israel menyelamatkan dua sandera setelah menyerbu sebuah apartemen yang dijaga ketat di kota Rafah, Jalur Gaza. Pejabat setempat mengatakan hampir 100 warga Palestina tewas dalam operasi pada Senin pagi, sebagian besar akibat serangan udara Israel yang mendukung operasi penyelamatan tersebut, CNN melaporkan.
Rekaman menunjukkan area luas rumah-rumah yang rata dengan tanah, tenda-tenda yang robek, dan mayat-mayat berlumuran darah yang dibawa ke rumah sakit terdekat. Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan operasi penyelamatan yang kompleks diluncurkan setelah menerima "informasi intelijen yang sangat sensitif dan berharga".
Penyelamatan tersebut melibatkan badan keamanan internal Shin Bet Israel, pasukan polisi khusus, dan brigade tank IDF. Kedua sandera, Fernando Simon Marman, 60 tahun, dan Louis Har, 70 tahun, telah ditawan selama 128 hari. Kedua pria tersebut berada dalam kondisi yang relatif baik dan telah dipertemukan kembali dengan keluarga mereka.
Menurut Bapak Hagari, setelah diselamatkan, kedua sandera dikawal keluar oleh anggota pasukan khusus yang berada di bawah tembakan Hamas. Keduanya dibawa ke tempat aman di Rafah untuk perawatan medis , kemudian dibawa dengan helikopter.
Kekhawatiran terhadap kemungkinan serangan Israel terhadap Rafah semakin meningkat, yang telah menjadi tempat perlindungan terakhir bagi warga Palestina yang melarikan diri ke selatan untuk menghindari serangan udara dan darat Israel. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa , lebih dari 1,3 juta orang diperkirakan berada di Rafah, sebagian besar telah mengungsi dari wilayah lain di Gaza.
HUY QUOC
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)