Sorotan Jannik Sinner 3-1 Denis Shapovalov:
Pertandingan itu merupakan ulangan Australia Terbuka 2021, di mana Shapovalov menang. Namun kali ini, posisi Sinner benar-benar berbeda.

Di set 1, Shapovalov memulai dengan percaya diri, terus mempertahankan servisnya dan mendapatkan break di awal game 4. Namun, ia tidak dapat mempertahankan keunggulannya ketika melakukan kesalahan ganda, sehingga menciptakan peluang bagi Sinner untuk menyamakan kedudukan. Di game krusial tersebut, pemain Italia itu kembali kehilangan ritmenya, melakukan kesalahan ganda, dan kalah 5-7.
Pada set 2, pertandingan lebih berimbang tetapi Sinner memanfaatkan kesalahan lawannya di game 7 untuk mendapatkan break, sebelum menutup set dengan kemenangan 6-4.
Titik balik terjadi pada set ke-3 ketika Sinner kehilangan break di awal tetapi kemudian meledak dengan kemampuan pengembalian yang mengesankan, memenangkan 6 game berturut-turut untuk menutup set dengan skor 6-3.

Di set ke-4, Shapovalov jelas tampil kurang prima, kehilangan break point tepat di awal set dan tak mampu membalikkan keadaan. Sinner memanfaatkan situasi tersebut dengan baik, menang 6-3, sehingga memastikan kemenangan 3-1, mengamankan tiket ke ronde ke-4 dan melanjutkan perjuangannya untuk mempertahankan gelar juara.
Kemenangan atas Shapovalov menjadikan Sinner pemain termuda dalam sejarah yang memenangkan 20 Grand Slam, setelah Rafael Nadal, Boris Becker, dan Navak Djokovic.
Sumber: https://vietnamnet.vn/jannik-sinner-thiet-lap-cot-moc-dang-nho-tai-us-open-2438021.html
Komentar (0)