Yordania dan model reformasi pendidikan di Timur Tengah

Angka literasi yang tinggi, jaringan pendidikan yang berkembang, dan populasi pelajar perempuan yang cemerlang menjadikan Yordania model bagi reformasi pendidikan di Timur Tengah.

Di jantung Timur Tengah, Yordania tidak secara alamiah memiliki sumber daya minyak besar seperti negara tetangganya, tetapi memiliki sumber daya intelektual yang hanya dapat ditandingi oleh sedikit negara di kawasan tersebut.

Perjalanan penciptaan pengetahuan

Yordania memahami bahwa berinvestasi di bidang pendidikan berarti berinvestasi untuk masa depan. Sejak awal, negara ini telah membangun fondasi pendidikan yang kokoh agar setiap anak, tanpa memandang gender, dapat menikmati kebijakan pendidikan gratis dan universal.

Yordania terus memperluas jaringan sekolahnya ke daerah-daerah paling terpencil, menjadikan pendidikan sebagai hal yang lumrah bagi setiap anak.

Setiap anak di Yordania berhak mendapatkan pendidikan. (Sumber: Brookings)

Upaya-upaya ini telah membuahkan hasil yang tak terduga. Data dari Bank Dunia (WB) dan UNESCO menunjukkan bahwa tingkat literasi di Yordania diperkirakan akan mencapai tingkat yang hampir sempurna, mencapai 95% pada tahun 2023.

Khususnya, tingkat literasi perempuan mencapai 92,3% (2023). Angka ini sangat mengagumkan, tidak hanya luar biasa di kawasan Timur Tengah, tetapi juga sebanding dengan banyak negara maju.

Namun di atas segalanya, angka-angka ini merupakan bukti negara yang menempatkan rakyat sebagai pusat dan menganggap ilmu pengetahuan sebagai fondasi kekuatan nasional.

Oleh karena itu, meskipun tidak memiliki minyak atau sumber daya alam yang melimpah, Yordania telah membuktikan bahwa berinvestasi dalam pendidikan adalah jalan paling kokoh untuk membangun masa depan, membantu negara ini terus menegaskan posisinya di kawasan Timur Tengah yang bergejolak.

Perempuan Yordania memimpin jalan

Keberhasilan pendidikan negara Timur Tengah tidak berhenti pada tingkat literasi.

Di universitas-universitas Yordania, mahasiswa perempuan merupakan mayoritas. Menurut UNESCO, pada tahun 2023, rasio perempuan terhadap laki-laki di universitas akan mencapai 1,34, yang berarti untuk setiap 100 mahasiswa laki-laki, akan terdapat 134 mahasiswa perempuan, sementara rata-rata dunia adalah 1,16.

Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa juga menunjukkan bahwa perempuan Yordania tidak hanya berpartisipasi dalam jumlah besar tetapi juga memimpin dalam banyak bidang ilmiah utama.

Meskipun proporsi perempuan yang mempelajari mata kuliah STEM di tingkat universitas secara global hanya sekitar 30%, di Yordania, data menunjukkan bahwa lebih dari 60% mahasiswa di bidang ilmu pengetahuan alam, kedokteran, kedokteran gigi, dan farmasi adalah perempuan. Proporsinya adalah 28% di bidang teknik dan sekitar 45% di bidang ilmu komputer.

Para siswi dengan antusias mengangkat tangan untuk berbicara di sebuah kelas di Yordania. (Sumber: National Geographic)

Prestasi pendidikan wanita Yordania bukan hanya angka, tetapi juga diwujudkan melalui contoh nyata.

Dr. Heba Alzaben, seorang ilmuwan muda Yordania, telah dinobatkan sebagai salah satu dari enam ilmuwan wanita luar biasa dari kawasan Levant (termasuk Suriah, Lebanon, Yordania, Israel, Palestina, dan sebagian Turki) untuk Penghargaan L'Oréal-UNESCO untuk Wanita dalam Sains.

Ia mengikuti jejak pendahulunya seperti Dr. Lina Dahabiyeh (pemenang penghargaan tahun 2020) dan Dr. Nouf Mahmoud (pemenang penghargaan tahun 2019).

Membangun masa depan

Pencapaian pendidikan Yordania bukanlah suatu kebetulan, melainkan hasil dari strategi yang matang. Rencana Sektor Pendidikan Yordania 2018-2025 disusun dengan visi transformasi sistem pendidikan agar berpusat pada peserta didik dan berorientasi pada ekonomi berbasis pengetahuan.

Fokus Rencana ini adalah beralih dari metode pengajaran tradisional yang berfokus pada menghafal ke pengembangan kemampuan siswa secara komprehensif, dengan fokus pada keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi.

Selain itu, Rencana tersebut memberikan perhatian khusus pada digitalisasi pendidikan, mengintegrasikan teknologi informasi ke dalam pengajaran dan pembelajaran, dan secara kuat mengembangkan pendidikan dan pelatihan teknis dan kejuruan (TVET) untuk menciptakan tenaga kerja berketerampilan tinggi yang memenuhi kebutuhan nyata pasar tenaga kerja dalam dan luar negeri.

Ini merupakan landasan strategis yang kokoh bagi Yordania untuk terus mengonsolidasikan pencapaiannya, sembari mengatasi kesenjangan antara pendidikan dan lapangan kerja, serta membuka masa depan cerah bagi generasi muda.

Yordania sedang mendorong reformasi pendidikan, mengalihkan fokus dari menghafal ke pelatihan berpikir kritis, kreativitas, dan keterampilan hidup. (Sumber: Brookings)

Komitmen kuat ini semakin ditunjukkan pada KTT Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 2023, di mana pemerintah Yordania menegaskan kembali komitmennya untuk mempercepat upaya pencapaian SDG 4 tentang pendidikan bermutu.

Fokusnya adalah pada perluasan pendidikan prasekolah, mengatasi hilangnya pengetahuan pasca-Covid melalui Rencana Pendidikan Tambahan Nasional dan mereformasi sistem pelatihan guru secara komprehensif menuju standardisasi.

Untuk mewujudkan tujuan ini, Yordania telah secara serentak menerapkan solusi mulai dari peningkatan kerja sama publik-swasta, membangun sistem pemantauan yang efektif hingga mendorong transformasi digital dalam manajemen pendidikan.

Dapat dikatakan bahwa Yordania telah menegaskan bahwa kekuatan suatu bangsa terletak pada rakyat dan pengetahuannya. Dengan visi jangka panjang dan komitmen yang kuat, negara Timur Tengah ini telah dan akan membangun sistem pendidikan yang komprehensif, berkeadilan, dan adaptif terhadap era digital.

Dari ruang kelas terpencil hingga ruang kuliah universitas modern, pengetahuan telah menjadi benang merah yang menghubungkan generasi muda Yordania dengan dunia.

Secara khusus, dalam perjalanan itu, "mawar baja" akan memiliki kehadiran yang kuat, akan memimpin inovasi, dan menegaskan peran sentral pendidikan dalam membangun masyarakat yang progresif dan setara.

Sumber: https://baoquocte.vn/jordan-va-hinh-mau-ve-cai-cach-giao-duc-tai-trung-dong-333783.html