(CLO) Serangan pada malam Tahun Baru 2025 di New Orleans, AS menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai puluhan lainnya.
Shamsud-Din Jabbar, 42, menabrakkan truk ke kerumunan di Bourbon Street sebelum tewas dalam baku tembak dengan polisi. Polisi dan pejabat federal kini sedang memeriksa bukti untuk lebih memahami motif Jabbar, seorang mantan tentara AS dengan sejarah yang bermasalah.
Tersangka Shamsud-Din Jabbar dalam video tentang dirinya di YouTube pribadinya. Tangkapan layar.
Jabbar adalah warga negara AS yang bertugas di Angkatan Darat dari tahun 2007 hingga 2015 sebagai spesialis sumber daya manusia dan teknologi informasi. Ia bertugas di Afghanistan dari Februari 2009 hingga Januari 2010. Setelah meninggalkan militer, Jabbar terus bertugas di Cadangan Angkatan Darat AS hingga tahun 2020, dengan pangkat sersan.
Di luar militer, Jabbar adalah seorang profesional real estat dan pernah bekerja di perusahaan-perusahaan besar seperti Deloitte dan Accenture. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Jabbar mengalami kesulitan keuangan dan keluarga, termasuk perceraian dan sengketa hukum terkait tunjangan anak dan utang.
Menurut penyelidikan awal, Jabbar menyewa truk Ford F-150 Lightning melalui platform Turo dan berkendara dari Texas ke Louisiana untuk melakukan serangan. Video yang direkam Jabbar di sepanjang perjalanan mengungkapkan niatnya untuk melakukan serangan, termasuk bahwa ia awalnya berencana membunuh keluarganya tetapi kemudian memutuskan untuk bergabung dengan kelompok teroris ISIS.
Di dalam truk Jabbar, polisi menemukan alat peledak rakitan dan bendera ISIS. Rekaman video di ponselnya menunjukkan Jabbar meyakini mimpinya yang menuntunnya untuk bergabung dengan organisasi teroris tersebut.
Riwayat pendidikan dan karier Jabbar menunjukkan kesuksesan, termasuk gelar sarjana dari Georgia State University dan peran di Deloitte dan Accenture. Namun, Jabbar juga pernah menghadapi masalah hukum, termasuk perampokan pada tahun 2002 dan tuduhan kekerasan dalam rumah tangga selama proses perceraiannya.
Jabbar tampaknya mengalami krisis mental dan keuangan sebelum serangan itu. Pada tahun 2022, ia mengakui bahwa ia menunggak hipotek lebih dari $27.000 dan terancam penyitaan.
Pihak berwenang kini tengah menyelidiki bagaimana Jabbar bisa berubah radikal dari seorang prajurit yang gigih menjadi seorang tersangka teroris. Serangan ini menggemparkan AS, terutama karena terjadi di pusat wisata populer New Orleans selama musim liburan.
FBI dan lembaga lainnya sedang berupaya memastikan apakah ada pihak lain yang membantu atau mengetahui rencana Jabbar. Para ahli juga menekankan perlunya dukungan psikologis dan pemantauan keamanan bagi para veteran yang menunjukkan tanda-tanda ketidakstabilan.
Dengan bukti yang dikumpulkan dari video dan dokumen terkait, investigasi difokuskan untuk mengklarifikasi perjalanan radikalisasi Jabbar serta langkah-langkah untuk mencegah risiko serupa di masa mendatang. Sementara itu, komunitas New Orleans menggelar peringatan untuk para korban serangan dan menyerukan persatuan untuk mengatasi tragedi ini.
Cao Phong (menurut NBC, ABC, CNN)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/ke-hoach-rung-ron-va-tinh-canh-bi-tich-thu-nha-cua-nghi-pham-dam-xe-o-my-post328625.html







Komentar (0)