Temukan kehidupan orang-orang "darah hitam" yang tinggal di pulau-pulau terapung yang ditenun dari rumput
Rabu, 20 Maret 2024, 21.15 WIB
Kepulauan Uros yang terkenal di Peru. Daratan terapung di Danau Titicaca ini seluruhnya terbuat dari alang-alang. Keunikan danau ini terletak pada penduduknya, yaitu suku Uros.
Terletak di ketinggian 3.810 m di atas permukaan laut, Titicaca adalah danau tertinggi yang dapat dilayari di dunia . Danau ini merupakan rumah bagi empat pulau indah yang menarik banyak wisatawan. Di antara pulau-pulau tersebut, Uros adalah destinasi yang paling istimewa dan mengesankan.
Ratusan tahun yang lalu, setelah tiba di Danau Titicaca, orang-orang Uros membangun puluhan pulau buatan untuk mempertahankan diri dari suku Inca, yang banyak di antaranya masih ada.
Meskipun ini adalah kepulauan buatan yang terbuat dari alang-alang, ribuan orang masih tinggal di sini setiap hari.
Dengan tinggal di pulau terapung, ketika terancam oleh musuh, suku Uros akan memindahkan pulau mereka ke lokasi lain dan melarikan diri.
Lamanya mereka mengapung di danau ini membuat mereka menganggap diri sebagai pemilik danau yang luas ini, dan mereka juga mengklaim bahwa suku Uros memiliki 'darah hitam' karena mereka tidak merasakan dingin. Mereka juga menyebut diri mereka "Lupihaques", yang berarti "Putra Dewa Matahari".
Pulau-pulau alang-alang itu sendiri dapat bertahan hingga 30 tahun jika dirawat dengan baik.
Masyarakat Uros terus-menerus menambahkan lapisan buluh baru di atasnya saat buluh yang terendam mulai membusuk, pekerjaan yang dianggap sebagai bagian dari gaya hidup mereka.
Sebuah pulau besar dapat menampung berat 10 keluarga, sedangkan pulau yang lebih kecil biasanya hanya ditinggali 2-3 keluarga.
Suku Uro lebih modern daripada yang kita bayangkan. Mereka memasak makanan di atas batu agar tidak terbakar di alang-alang. Mereka juga menggunakan panel surya untuk menerangi rumah, menonton TV, dan mengisi daya ponsel.
Ciri khas gaya hidup penduduk Danau Titicaca adalah mereka tidak memiliki peralatan masak modern. Untuk memudahkan memasak tanpa membakar rumah, mereka membuat tumpukan batu kecil yang cukup tinggi untuk menyalakan api di atasnya; namun, api tidak dapat mencapai bagian bawah.
Masyarakat Uros tidak hanya menggunakan buluh untuk membangun rumah, tetapi mereka juga menggunakannya untuk membuat furnitur, perahu, dan kerajinan tangan.
Kerajinan tangan yang terbuat dari buluh.
Sumber makanan utama penduduk pulau ini adalah memancing, berburu burung, dan mereka juga beternak bebek dan marmut (hidangan tradisional Peru). Layaknya gaya hidup penduduk asli, satwa liar di sini juga unik.
PV (Menurut ANTĐ)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)