Sebuah survei terbaru oleh Jiji Press mengungkapkan bahwa sekitar 30% perusahaan besar Jepang menggunakan atau berencana menggunakan kecerdasan buatan (AI) dalam proses perekrutan mereka.
Survei ini dilakukan antara pertengahan Februari dan pertengahan Maret 2025. Dari 100 perusahaan besar yang disurvei, 8 perusahaan menyatakan akan menggunakan AI dalam proses perekrutan lulusan baru pada musim semi 2026, sementara 21 perusahaan telah menerapkan AI di bidang ini.
Hasil survei menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan Jepang beralih ke AI sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi perekrutan di tengah persaingan yang semakin ketat untuk mendapatkan talenta.
Kirin Holdings, produsen makanan dan minuman terkemuka Jepang, telah mulai menggunakan AI untuk putaran pertama wawancara bagi mahasiswa yang akan lulus pada musim semi ini. Format wawancara ini memungkinkan kandidat untuk berinteraksi secara daring dengan AI.
Menurut Kirin Holdings, wawancara berbasis AI membantu menghilangkan bias pribadi dan memastikan evaluasi yang akurat dan adil. Fujitsu juga telah menggunakan AI untuk menyaring lamaran kandidat.
Namun, survei tersebut juga mengungkapkan bahwa 56 perusahaan tidak memiliki rencana untuk menerapkan AI pada proses perekrutan mereka. Zensho Holdings, operator jaringan restoran, percaya bahwa mengevaluasi kandidat melalui interaksi tatap muka sangat penting, sementara Nippon Paper Industries menyatakan kekhawatiran tentang kemampuan AI dalam mengumpulkan informasi dan keakuratannya.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/khoang-30-so-cong-ty-lon-cua-nhat-ban-su-dung-ai-trong-tuyen-dung-post1023096.vnp






Komentar (0)