Masyarakat biasanya masih menggunakan SIM lama, bahkan SIM kertas yang dikeluarkan mulai tahun 1995 hingga sekarang.
"Dengan SIM kertas yang lama, karena datanya tidak memadai, SIM tersebut tidak ditampilkan di aplikasi VNeID. Pengguna tidak diwajibkan mengganti SIM, tetapi jika ingin melakukan sinkronisasi di VNeID, mereka dapat mengganti SIM mereka. Jika tidak, mereka tetap dapat menggunakan SIM kertas biasa," ujar Bapak Thong.
Menurut perwakilan Dinas Perhubungan, Rancangan Undang-Undang (RUU) Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (RKATL) saat ini masih dalam tahap konsultasi, yang mengusulkan perubahan SIM ke format PET, namun akan ada proses dan peta jalan khusus serta akan diserahkan kepada Pemerintah untuk mengaturnya melalui peraturan perundang-undangan yang lebih rinci.
Saat ini terdapat sekitar 1 juta SIM yang belum terverifikasi di VNeID. Dinas Perhubungan sedang berkoordinasi dengan Dinas Kepolisian Administratif untuk Ketertiban Sosial (C06) untuk terus meninjau dan menyinkronkan data SIM yang tersisa agar dapat diunggah ke sistem. Selain itu, terdapat lebih dari 20 juta SIM kertas yang diterbitkan dari tahun 1995 hingga Juli 2013. Sebagian besar SIM tersebut adalah SIM sepeda motor yang tidak dapat diintegrasikan dengan VNeID, karena SIM tersebut hanya menampilkan nama dan tahun lahir, tanpa tanggal dan bulan lahir, sehingga tidak tersinkronisasi dengan Basis Data Kependudukan Nasional.
Dengan jenis SIM kertas ini, Dinas Perhubungan menganjurkan masyarakat untuk mengganti SIM mereka dari kardus ke PET, tetapi hal ini tidak diwajibkan. Setelah penggantian, SIM baru akan diperbarui sesuai dengan CCCD 12 digit, sesuai dengan data sistem kependudukan. Berdasarkan peraturan baru, orang yang mengganti SIM tidak perlu menunjukkan surat keterangan sehat atau catatan SIM lama.
Menurut Kementerian Keamanan Publik , dalam sidang ke-6 Majelis Nasional ke-15, yang dijadwalkan dibuka pada 23 Oktober, Majelis Nasional akan meninjau dan mengomentari rancangan Undang-Undang tentang Keselamatan Lalu Lintas Jalan, yang disusun oleh Kementerian Keamanan Publik. Undang-undang ini diamandemen dan ditambah dari Undang-Undang tentang Lalu Lintas Jalan tahun 2008 agar sesuai dengan praktik saat ini. Dalam Undang-Undang tahun 2008, SIM dibagi menjadi 11 kategori, yang 3 kategori di antaranya tidak memiliki tanggal kedaluwarsa. Namun, Pasal 81 dari rancangan Undang-Undang tentang Keselamatan Lalu Lintas Jalan menyatakan: "SIM yang tidak terbatas yang dikeluarkan sebelum 1 Juli 2012 harus ditukar dengan SIM baru sesuai dengan peta jalan yang ditentukan oleh Pemerintah." Namun, SIM yang dikeluarkan sebelum tanggal efektif undang-undang ini masih berlaku untuk tanggal kedaluwarsa yang tertera pada SIM dan tidak perlu ditukar.
Mengenai alasan usulan penggantian SIM lama ke SIM baru, perwakilan dari Kepolisian Lalu Lintas mengatakan bahwa SIM lama menggunakan bahan lama, tidak menggunakan kartu keras (jenis PET), sehingga tidak dapat diperbarui ke sistem Administrasi Lalu Lintas Vietnam, dan karenanya tidak dapat diperbarui ke Basis Data Nasional Kependudukan dan Identifikasi Elektronik Terpadu (VNeID). Selain itu, perubahan ini sesuai jika Vietnam merupakan anggota perjanjian dan konvensi yang menerima SIM internasional.
Namun, sebelumnya, pimpinan C06, Kementerian Keamanan Publik, mengatakan bahwa mengubah SIM menjadi format PET tidak diperlukan dan hanya membuang-buang sumber daya masyarakat. Sebaliknya, Dinas Perhubungan perlu segera melengkapi dan membersihkan data SIM agar dapat diintegrasikan ke dalam VNeID.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)