Pakar media Le Quoc Vinh menegaskan bahwa krisis tidak dimulai dengan media - Foto: Le Bros
Tuan Le Quoc Vinh baru saja merilis buku pertamanya, sebuah buku tentang manajemen krisis di mana ia telah menjadi ahli selama beberapa dekade terakhir - Krisis tidak dimulai dengan media.
Buku ini menunjukkan cara mengatasi krisis media
Buku ini resmi dijual di platform RIO Book sejak 24 Juni. Ini adalah buku langka tentang manajemen risiko dan komunikasi krisis yang ditulis dari pengalaman hidup nyata.
Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman penulis selama hampir 30 tahun berkecimpung di bidang media dan jurnalistik, mendampingi langsung berbagai pelaku bisnis dan korporasi dalam dan luar negeri dalam menangani krisis yang tersebar melalui media.
Buku ini memberikan panduan tentang metode manajemen krisis, dengan menekankan tiga elemen kunci: menyelesaikan insiden secara menyeluruh, mengendalikan informasi secara objektif, dan bertindak secara manusiawi.
Namun pertama-tama, buku ini membantu pembaca memahami hubungan masyarakat, yang telah lama disalahpahami.
Buku Krisis tidak dimulai dengan media oleh Le Quoc Vinh - Foto: T.DIEU
Jika Anda lebih mementingkan kepentingan Anda sendiri daripada kepentingan pelanggan, krisis akan datang.
Terkait pesan utama buku "krisis tidak bermula dari media", penulis Le Quoc Vinh mengatakan bahwa banyak bisnis dan organisasi sering salah paham bahwa krisis bermula dari media, sehingga menyebabkan penanganan krisis yang tidak tepat.
Memahami krisis hanya melalui media akan mengarah kepada pendekatan yang salah dalam menanganinya.
Banyak bisnis, ketika menghadapi krisis, hanya berusaha menghilangkan atau menutupi informasi negatif, dengan anggapan bahwa masalah telah teratasi. Namun, kenyataannya tidak demikian.
Cara penanganan krisis seperti itu akan menimbulkan banyak akibat di kemudian hari, yakni hancurnya kepercayaan publik dan masyarakat.
Menurut Bapak Vinh, krisis tidak bermula dari liputan media yang negatif terhadap individu, bisnis, dan organisasi, tetapi berasal dari budaya, filosofi bisnis, dan aktivitas individu, organisasi, dan bisnis.
Krisis kemungkinan besar terjadi ketika sebuah bisnis hanya berfokus pada keuntungan, mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan pelanggan. Hal ini berpotensi menyebabkan krisis.
Ketika krisis terjadi, jika kita mencoba menyembunyikannya dengan segala cara dan menghindari media, krisis tersebut akan lebih sulit diselesaikan dan akan meninggalkan konsekuensi jangka panjang.
Untuk mengatasi krisis, kita harus mengatasinya dari akarnya, yaitu mengatasi masalah-masalah yang memicu krisis, masalah-masalah yang terdapat dalam filosofi dan budaya bisnis.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/khung-hoang-khong-bat-dau-tu-truyen-thong-20240623173631739.htm






Komentar (0)