Jadi, jika Anda berencana untuk bepergian ke Korea dalam waktu dekat, jangan hanya berpikir tentang "apa yang akan dimakan", tetapi luangkan waktu untuk mempelajari pengalaman bersantap di Korea agar memperoleh pengalaman yang lengkap dan alami, serta tidak "terkejut".
1. Budaya Banchan – Hidangan spesial gratis di setiap makan
Aneka hidangan banchan – “hidangan istimewa gratis” yang tak terpisahkan dalam hidangan Korea. (Foto: Asianinspirations)
Salah satu ciri khas budaya kuliner Korea yang paling kentara adalah lauk pauknya, yang juga dikenal sebagai banchan. Saat Anda memesan hidangan utama apa pun, entah itu nasi, sup, atau daging panggang, meja akan segera dipenuhi sepiring kecil kimchi, tauge campur, rumput laut kering, kentang rebus, acar lobak, dan sebagainya. Menariknya, kebanyakan banchan disajikan gratis dan Anda bisa meminta lebih jika menghabiskan semuanya.
Bagi orang Korea, banchan bukan sekadar lauk, melainkan jiwa dari seluruh meja makan. Memahami hal ini akan membantu Anda merasakan lebih jelas semangat "komunitas" yang merupakan inti dari pengalaman bersantap Korea.
2. Makan adalah tentang koneksi – Jangan makan sendirian jika memungkinkan
Orang Korea sering makan berkelompok untuk berbagi makanan dan menjalin keakraban. Ini merupakan ciri khas budaya makan Korea. (Foto: Korea Joongang Daily)
Ciri khas lain dari budaya kuliner Korea adalah koneksi. Orang Korea sering makan berkelompok, memanggang daging bersama, menyeruput soju, atau berbagi sepanci hotpot yang mendidih. Ini bukan sekadar aktivitas makan, tetapi juga momen untuk menjalin ikatan dan berbagi setelah seharian bekerja.
Jadi, jika Anda berkesempatan makan bersama penduduk setempat, jangan ragu untuk membenamkan diri dalam budaya mereka. Anda akan melihat bahwa mengambil daging, membungkus sayuran, mendentingkan gelas, dan bersulang "geonbae!" (sulang) bersama-sama akan membuat hidangan terasa lebih Korea dari sebelumnya.
3. Saat makan di luar di Korea, apa yang harus diperhatikan saat memesan?
Di sebagian besar restoran, menu biasanya hanya tersedia dalam bahasa Korea. Anda perlu mempelajari beberapa kalimat sederhana agar pemesanan lebih mudah. (Foto: Backpackerlee)
Salah satu pengalaman bersantap di Korea yang dialami banyak wisatawan Vietnam adalah perasaan "bingung" saat memasuki restoran: Tidak ada menu dalam bahasa Inggris, staf tidak bisa berbahasa Inggris, dan mereka tidak tahu cara memesan.
Untuk menghindari rasa malu, Anda dapat menyiapkan beberapa kalimat dasar seperti:
- “메뉴 주세요” (menu juseyo) – Tunjukkan menunya
- “이거 뭐예요?” (igeo mwoyeyo?) – Apa ini?
- “추천해 주세요” (chucheonhae juseyo) – Bisakah Anda merekomendasikan makanan lezat?
Perlu diingat juga bahwa banyak restoran Korea menyajikan porsi besar (untuk 2 orang atau lebih), terutama hot pot dan BBQ. Jadi, jika Anda pergi sendiri, sebaiknya pilih hidangan sederhana seperti gimbap, mi dingin, tteokbokki, atau bibimbap.
4. Cara menggunakan sumpit, cara minum alkohol – Detail kecil tapi sangat “Korea”
Menuang anggur dengan kedua tangan dan memalingkan muka saat minum merupakan gestur sopan yang sangat dihargai oleh orang Korea. (Foto: Dikumpulkan)
Hal yang menarik dalam budaya makan Korea adalah cara memegang sumpit dan menuangkan anggur. Tidak seperti sumpit kayu yang umum digunakan di Vietnam, orang Korea menggunakan sumpit logam. Awalnya mungkin agak licin, tetapi setelah terbiasa, Anda akan merasa sangat praktis dan bersih.
Mengenai alkohol, jika Anda minum bersama orang yang lebih tua atau atasan Anda, ingatlah untuk memalingkan muka saat menyesap dan menggunakan kedua tangan untuk menuangkan atau menerima gelas. Tindakan ini mungkin tampak kecil tetapi menunjukkan rasa hormat, yang juga sangat penting saat makan dan minum di Korea .
5. Harga dan cara menghemat uang saat makan di luar di Korea
Dari jajanan kaki lima hingga tempat makan murah, biaya makan di Korea sesuai dengan anggaran banyak wisatawan. (Foto: Dikumpulkan)
Kekhawatiran umum bagi wisatawan adalah hal-hal yang perlu diperhatikan terkait biaya makan di luar di Korea . Kabar baiknya, Korea menawarkan beragam harga yang sesuai dengan anggaran yang berbeda:
- Makanan jalanan: tokbokki, gimbap, kue ikan, hotteok... harga berkisar antara 2.000 - 5.000 won
- Tempat makan murah: nasi campur, sup kimchi, mie pedas... mulai dari 6.000 - 10.000 won
- BBQ atau hot pot: mulai dari 12.000 - 25.000 won/orang
- Izakaya/pub: tergantung hidangannya, bisa mulai dari 20.000 won ke atas
Untuk menghemat uang, sebaiknya Anda memprioritaskan makan di pasar tradisional seperti Gwangjang, Namdaemun, atau mencoba restoran cepat saji Korea (Lotteria, Isaac Toast, BHC Chicken, dll.). Selain itu, banyak minimarket seperti CU dan GS25 juga menyediakan kotak makan siang, mi, lumpia, dan lain-lain... cukup untuk makan ringan mulai dari 3.000 won.
(*) Perlu diketahui, harga di atas hanya sebagai referensi saja, karena setiap area dan lokasi makan akan memiliki harga yang berbeda-beda.
6. Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Saat Makan dan Minum di Korea
Cara memegang sumpit dan berperilaku di meja makan menunjukkan rasa hormat dan pemahaman terhadap budaya Korea. (Foto: Dikumpulkan)
Anda tidak hanya memiliki pengalaman makan di Korea , Anda juga harus mengetahui hal-hal "sensitif" dalam budayanya untuk menghindari rasa malu:
Sebaiknya:
- Gunakan kedua tangan saat menerima makanan atau minuman beralkohol dari orang lanjut usia.
- Tunggu sampai orang dewasa mulai makan terlebih dahulu
- Makan bersih, rapi, jangan sisakan terlalu banyak
Jangan:
- Tancapkan sumpit ke dalam semangkuk nasi (mengingatkan pada pemakaman)
- Mengetuk sumpit pada mangkuk atau menyeruput sup terlalu keras
- Gunakan tangan kosong untuk menangani makanan bersama jika sarung tangan atau sendok tidak tersedia.
Cukup perhatikan sedikit saja, Anda akan dengan mudah berintegrasi ke dalam budaya makanan Korea secara alami dan lebih merebut hati penduduk setempat.
Perjalanan kuliner bukan hanya tentang hidangan lezat di meja makan, tetapi juga tentang menyelami kehidupan dan jiwa suatu bangsa. Ketika Anda memahami pengalaman bersantap di Korea, mulai dari cara memesan, memegang sumpit, hingga cara berperilaku saat makan, Anda akan benar-benar merasakan ritme kehidupan sehari-hari Korea.
Dan jika seseorang bertanya apa yang perlu diingat saat makan di Korea , Anda pasti punya "beban" yang cukup, bukan hanya untuk makan enak, tapi juga untuk makan dengan benar dan penuh emosi. Itulah cara menikmati budaya kuliner Korea sepenuhnya.
Semoga beberapa pengalaman bersantap di Korea dalam artikel ini bermanfaat bagi Anda, dan membantu Anda memiliki perjalanan ke Korea yang lebih lengkap .
Sumber : https://www.vietravel.com/vn/am-thuc-kham-pha/kinh-nghiem-an-uong-tai-han-quoc-v17538.aspx
Komentar (0)