
Hal ini dianggap sebagai langkah penting dalam penerapan model penegakan putusan perdata satu tingkat. Departemen THADS Wilayah 2 saat ini ditugaskan untuk melaksanakan banyak tugas utama yang berkaitan langsung dengan wilayah Kota Quang Yen dan Kota Tua Uong Bi. Oleh karena itu, adanya peraturan koordinasi yang terpadu dengan pemerintah daerah akan menciptakan landasan hukum dan prosedur yang jelas, sehingga kegiatan penegakan putusan dapat berlangsung cepat, efektif, dan sesuai dengan kenyataan.
Berdasarkan Peraturan Koordinasi, Departemen THADS Wilayah 2 dan Komite Rakyat di wilayahnya akan meningkatkan pertukaran informasi, berkoordinasi dalam memverifikasi ketentuan pelaksanaan putusan, memobilisasi para pihak yang berperkara untuk secara sukarela memenuhi kewajibannya, dan menerapkan langkah-langkah koersif bila diperlukan. Hal-hal terkait pengiriman dokumen dan putusan tentang pelaksanaan putusan perdata, pengamanan aset sitaan, partisipasi dalam pemusnahan barang bukti, atau penyelesaian pengaduan dan pengaduan juga diatur secara jelas, untuk memastikan bahwa masing-masing pihak menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya dengan baik. Mekanisme koordinasi dibangun dalam arah yang spesifik dan realistis, sesuai dengan kondisi aktual di setiap wilayah.

Terkait penegakan putusan administratif, Peraturan tersebut dengan jelas menyatakan tanggung jawab Komite Rakyat di wilayah hukumnya dalam melaksanakan kewajiban mereka berdasarkan putusan dan keputusan Pengadilan yang berlaku, dan secara berkala menginformasikan kepada Departemen Eksekusi Wilayah 2 tentang perkembangan dan hasil pelaksanaannya. Kedua belah pihak akan bertemu secara proaktif untuk membahas dan menyelesaikan kesulitan ketika situasi rumit muncul; dengan demikian memastikan bahwa putusan dan keputusan Pengadilan ditegakkan secara ketat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Peraturan tersebut juga secara jelas menetapkan batas waktu untuk menanggapi, memberikan informasi, dan mekanisme koordinasi melalui pertemuan antar-lembaga. Peraturan ini bertujuan untuk mengatasi keterlambatan penanganan kasus dan sekaligus meningkatkan tanggung jawab masing-masing lembaga dalam proses koordinasi.
Penandatanganan Peraturan Koordinasi ini merupakan salah satu tugas pokok yang dituntut oleh Komite Pengarah Provinsi untuk Penegakan Putusan Perdata untuk memastikan penyelesaian target dan tugas yang ditetapkan pada tahun 2026, terutama untuk perkara-perkara yang persyaratan penegakannya masih tertunda, perkara yang rumit, berlarut-larut, atau perkara yang menjadi perhatian publik. Peraturan ini diharapkan dapat menciptakan perubahan positif di daerah, berkontribusi dalam menjaga disiplin hukum, menjamin hak dan kepentingan sah organisasi dan individu, serta sekaligus melayani tugas pembangunan sosial -ekonomi daerah dengan lebih baik.
Sumber: https://baoquangninh.vn/ky-ket-quy-che-phoi-hop-thi-hanh-an-dan-su-tai-khu-vuc-2-3386372.html






Komentar (0)