Sekretaris Jenderal To Lam menyampaikan bahwa Vietnam mengharapkan kemajuan lebih lanjut dari Komunitas ASEAN serta setiap negara anggota di era baru, demi pembangunan setiap negara, demi perdamaian , stabilitas, dan kemakmuran di kawasan dan dunia.
Para pimpinan Universitas Nasional Malaya menyambut Sekretaris Jenderal To Lam . Foto: VNA
Dalam rangka kunjungan resminya ke Malaysia, pada tanggal 22 November, Sekretaris Jenderal To Lam dan delegasi tinggi Vietnam mengunjungi dan berbicara di Universitas Nasional Malaya (Malaysia).
Menurut VNA, saat berpidato di Universitas Nasional Malaya, Sekretaris Jenderal To Lam menyampaikan kesannya tidak hanya mengenai pencapaian yang telah diraih Malaysia, tetapi juga mengenai orientasi dan rencana utama yang telah ditetapkan dan sedang dilaksanakan oleh Pemerintah Malaysia. Ini merupakan strategi pembangunan jangka panjang dengan terobosan, visi, dan ambisi yang besar, dengan tujuan menjadikan Malaysia salah satu dari 30 negara dengan ekonomi terbesar di dunia dalam 10 tahun, salah satu "lokomotif" regional dalam inovasi, kreativitas, produk berteknologi tinggi, dan pembangunan hijau.
Sekretaris Jenderal menekankan bahwa jalur pembangunan Vietnam tidak dapat dipisahkan dari dunia dan kawasan. Vietnam tidak dapat mencapai tujuan-tujuan tersebut tanpa solidaritas internasional yang jelas, dukungan yang berharga, dan kerja sama yang efektif dari komunitas internasional, termasuk Malaysia dan mitra-mitra ASEAN.
Sekretaris Jenderal To Lam meyakini bahwa kerangka Kemitraan Strategis Komprehensif yang baru dibentuk akan membuka era baru pembangunan dalam hubungan antara kedua negara, yang secara efektif mendukung dan melengkapi jalur pembangunan untuk perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran masing-masing negara dan seluruh kawasan.
Sekretaris Jenderal To Lam menekankan bahwa tahap selanjutnya bagi Vietnam dan Malaysia, hubungan bilateral, serta memastikan sistem internasional yang adil dan terbuka berdasarkan hukum internasional, sangat bergantung pada perkembangan ASEAN yang kuat. Masa depan ASEAN bergantung pada tekad setiap negara anggota, termasuk Malaysia dan Vietnam.
Vietnam menantikan perkembangan Komunitas ASEAN dan setiap negara anggotanya di era baru, demi pembangunan masing-masing negara, demi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan dan dunia. Pada tahun 2025, dengan Malaysia sebagai Ketua ASEAN, Vietnam yakin bahwa ASEAN akan membuat langkah penting menuju komunitas yang sejahtera, bersatu, dan maju. Vietnam berkomitmen penuh untuk mendampingi Malaysia dan ASEAN dalam perjalanan ini.
Sekretaris Jenderal To Lam mengatakan bahwa untuk mewujudkan visi tersebut, peran intelektual muda, peneliti, dan mahasiswa menjadi semakin penting. Vietnam dan Malaysia memiliki pandangan yang sama dalam menempatkan rakyat sebagai pusat pembangunan. Para pemimpin kedua negara dari generasi ke generasi selalu menganggap pendidikan—pelatihan, penelitian ilmiah, dan teknologi—sebagai fondasi pembangunan. Universitas Nasional Malaya adalah simbol dari upaya tersebut di Malaysia.
Vietnam memandang pendidikan dan pelatihan sebagai kebijakan nasional, memprioritaskan investasi untuk pembangunan, di atas bidang-bidang lain; mempertimbangkan pengembangan sumber daya manusia sebagai salah satu dari tiga terobosan strategis. Melihat kawasan ini, pendidikan dan pelatihan merupakan kekuatan pendorong dan fondasi bagi ASEAN dan setiap negara anggotanya untuk bangkit di dunia yang penuh gejolak. Pusat-pusat pelatihan dan penelitian regional, termasuk Universitas Nasional Malaya, akan berkontribusi dalam membentuk masa depan kawasan, memberikan kontribusi penting bagi perdamaian, stabilitas, kemakmuran, dan pembangunan, tidak hanya di Asia Tenggara.
Pada kesempatan ini, Sekretaris Jenderal To Lam menjawab sejumlah pertanyaan dari dosen dan mahasiswa sekolah terkait kebijakan luar negeri Vietnam.
Juga pada tanggal 22 November, Sekretaris Jenderal To Lam dan delegasi tinggi Vietnam mengunjungi Pusat Data Nasional Malaysia.
Komentar (0)