Komposisi kimia daun sirih
Surat kabar Health & Life mengutip Dr. Huynh Tan Vu, Kepala Unit Perawatan Siang Hari dan spesialis pengobatan tradisional di Rumah Sakit Universitas Kedokteran dan Farmasi di Kota Ho Chi Minh, yang mengatakan bahwa tanaman sirih mengandung beragam komponen kimia, termasuk:
- Minyak atsiri pewangi; Sirih-fenol; Chavicol; Eugenol; Metil eugenol; Allylcatechol;
- Cadinene; Tanin; Asam amino; Vitamin; p-cymen; Chavibetol
Daun sirih mengandung 0,8-1,8%, terkadang hingga 2,4% minyak atsiri dengan berat jenis 0,958-1,057, dengan aroma kreosot (kayu bakar) dan rasa pedas. Dalam minyak atsiri ini, telah diidentifikasi dua zat fenolik, yaitu sirih-fenol (isomer dengan eugenol, chavibetol C10H12O2, dan chavicol), beserta sejumlah senyawa fenolik lainnya.
Efek farmakologis sirih: Ekstrak dan minyak atsiri daun sirih memiliki aktivitas penghambatan terhadap beberapa strain bakteri (in vitro) seperti Staphylococcus aureus, pneumococcus, Staphylococcus albus, Bacillus subtilis, streptococcus hemolitik, Escherichia coli, Salmonella typhi, dan strain jamur Candida albicans, C. stellatoides, dan Aspergillus niger. Aktivitas fungisidanya sebanding dengan resorenilol.
Menurut pengobatan tradisional, daun sirih memiliki rasa pedas, aroma tajam, dan sifat hangat, serta digunakan untuk meridian paru-paru, limpa, dan lambung. Daun sirih berkhasiat menghilangkan rematik, mencegah masuk angin, menurunkan gas, mengurangi dahak, mengurangi peradangan, dan mendisinfeksi.
Di India, daun sirih dan minyak atsirinya digunakan untuk mengobati sekresi, penyakit paru-paru, serta sebagai tapal dan obat kumur. Daun sirih merupakan bahan dalam pengobatan tradisional India bersama dengan herbal lain yang digunakan untuk mengobati asma.
Apakah daun sirih bisa menyembuhkan asam lambung?
Surat kabar Health & Life mengutip Dr. Phan Bich Hang - Fakultas Kedokteran Tradisional, Universitas Kedokteran Hanoi , yang mengatakan bahwa penyakit refluks gastroesofageal (GERD) merupakan kondisi yang umum saat ini. Penyakit ini terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, menyebabkan gejala-gejala yang tidak nyaman seperti sendawa, rasa panas di dada, rasa terbakar di ulu hati, dan terkadang mual.
Apakah daun sirih dapat menyembuhkan asam lambung menjadi hal yang menjadi perhatian banyak orang.
Penyakit ini dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya, terutama bila gejalanya muncul secara berulang.
Perawatan saat ini meliputi antasida, penetral asam lambung, serta perubahan pola makan dan gaya hidup.
Di antaranya, air daun sirih yang akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian dan penelitian sebagai metode yang mampu meredakan gejala penyakit refluks gastroesofageal.
Daun sirih merupakan tanaman obat yang digunakan dalam pengobatan tradisional di banyak negara Asia, terutama di Vietnam. Daun sirih mengandung senyawa seperti flavonoid, tanin, dan minyak esensial alami seperti chavicol dan eugenol, yang memiliki sifat antiinflamasi, antibakteri, dan antioksidan yang kuat.
Dalam pengobatan tradisional, daun sirih memiliki rasa pedas, hangat dan sering digunakan untuk mengobati beberapa masalah pencernaan, menghilangkan rasa sakit dan bahkan menyembuhkan luka.
Meskipun belum banyak penelitian berskala besar yang mengonfirmasi manfaat daun sirih dalam pengobatan penyakit refluks gastroesofageal, beberapa efeknya diketahui membantu memperbaiki gejala penyakit.
Daun sirih mengandung eugenol, zat antiinflamasi dan antibakteri yang ampuh. Dengan khasiat ini, daun sirih dapat mengurangi peradangan lambung dan esofagus yang disebabkan oleh asam lambung.
Selain itu, minyak esensial alami dalam daun sirih mampu merangsang pencernaan dengan meningkatkan sekresi pencernaan dan mengurangi kembung. Hal ini membantu lambung mencerna makanan lebih cepat, sehingga mengurangi tekanan di lambung dan mengurangi risiko refluks asam ke kerongkongan.
Senyawa polifenol dalam daun sirih memiliki sifat antibakteri yang kuat, membantu menghilangkan bakteri berbahaya dalam perut, sehingga mengurangi risiko dan gejala penyakit.
Cara menggunakan daun sirih untuk membantu mengobati refluks gastroesofageal
BSNT Phan Bich Hang memberikan panduan cara pemanfaatan daun sirih agar manfaatnya maksimal tanpa menimbulkan efek samping dalam menunjang pengobatan penyakit refluks gastroesofageal sebagai berikut:
Cara 1: Minum air daun sirih
- Bahan: 5-7 lembar daun sirih segar, 200 ml air saringan.
- Cara melakukan:
+ Cuci daun sirih dengan air garam untuk menghilangkan kotoran dan debu.
+ Didihkan air sekitar 200 ml, lalu masukkan daun sirih, biarkan mendidih selama 10-15 menit agar sari daun sirih larut ke dalam air.
+ Saring airnya, biarkan dingin, minum sekitar 200ml setelah makan.
Catatan: Minumlah air daun sirih 1-2 kali sehari, setelah makan. Hindari minum terlalu banyak karena dapat mengiritasi lambung.
Cara 2: Kunyah daun sirih
Setiap hari, ambillah selembar daun sirih, potong batang dan ujung lancipnya, tambahkan sedikit garam, kunyah dan telan daging buah beserta airnya (sebelum atau sesudah makan).
Bila penyakitnya parah, dapat memakan 3 lembar daun sehari: pagi, siang, dan sore, masing-masing satu lembar.
Ketika mengunyah, usahakan untuk menelan sari daun sirih dan mengunyahnya hingga ampas sirih mengering, lalu buang ampas sirihnya.
Cara ini sangat sederhana dan menghemat waktu, namun tidak cocok untuk semua orang, sebab daun sirih seringkali memiliki rasa pedas yang sulit dikunyah dan ditelan.
Catatan: Daun sirih dapat mengiritasi lapisan lambung jika dikonsumsi terlalu banyak. Konsumsilah dalam jumlah sedikit dan jangan dikonsumsi terus-menerus dalam jangka waktu lama. Beberapa orang mungkin alergi terhadap daun sirih. Jika Anda melihat tanda-tanda seperti ruam, gatal, atau kesulitan bernapas, segera hentikan penggunaan.
[iklan_2]
Sumber: https://vtcnews.vn/la-trau-khong-co-chua-duoc-benh-trao-nguoc-da-day-ar905882.html






Komentar (0)