
Lingkar leher yang besar merupakan tanda bahwa lemak di sekitar trakea dan jaringan faring telah menebal, sehingga mudah menyebabkan penyumbatan saluran napas saat tidur - Foto: thealternativedail
Penelitian terkini menunjukkan bahwa lingkar leher tidak hanya mencerminkan jumlah lemak yang terkumpul di tubuh bagian atas tetapi juga berkaitan erat dengan risiko penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan aritmia.
Itulah sebabnya kalung, yang dianggap hanya memengaruhi estetika, dianggap sebagai indikator medis baru untuk membantu memprediksi kesehatan jantung.
Dari BMI hingga Lingkar Leher: Perubahan Pemahaman tentang Obesitas
Selama beberapa dekade, BMI telah digunakan untuk menilai kelebihan berat badan dan obesitas. Namun, BMI hanya didasarkan pada tinggi dan berat badan, dan tidak mencerminkan di mana lemak terakumulasi dalam tubuh. Sementara itu, lokasi lemak, terutama lemak perut, dada, dan leher, memiliki dampak yang sangat berbeda terhadap kesehatan.
Menurut dokter, lemak di leher dan tubuh bagian atas cenderung melepaskan lebih banyak asam lemak bebas ke dalam darah dibandingkan lemak di pinggul atau kaki. Asam lemak ini meningkatkan kadar kolesterol jahat, menyebabkan aterosklerosis dan meningkatkan beban pada jantung.
Oleh karena itu, orang dengan lingkar leher besar sering kali memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular meskipun berat keseluruhannya tidak terlalu besar.
Beberapa bukti terkuat datang dari Framingham Heart Study, sebuah proyek penelitian selama puluhan tahun di AS yang dianggap sebagai "standar emas" dalam pengobatan kardiovaskular.
Data dari lebih dari 4.000 peserta menunjukkan bahwa mereka yang memiliki lingkar leher tebal lebih mungkin menderita diabetes, resistensi insulin, dan tekanan darah tinggi, tiga faktor risiko utama untuk aritmia (Afib).
Fibrilasi atrium (AFib), juga dikenal sebagai fibrilasi atrium, adalah kondisi di mana jantung berdetak cepat dan tidak teratur, sehingga darah tidak terpompa secara efektif. Pasien mungkin merasa gugup, lelah, sesak napas, atau nyeri dada. Dalam jangka panjang, AFib meningkatkan risiko stroke dan gagal jantung, yang secara langsung memengaruhi harapan hidup dan kualitas hidup.
Khususnya, hubungan antara kerah dan Afib tetap ada bahkan setelah mengendalikan faktor-faktor seperti BMI, lingkar pinggang, dan berat badan, yang berarti bahwa kerah memberikan informasi yang independen dan saling melengkapi dengan pengukuran tradisional, sebuah indikator diagnostik yang sederhana namun kuat.
Sebuah studi tahun 2022 yang diterbitkan dalam Journal of the American Heart Association menemukan bahwa pria dengan lingkar leher 43 cm atau lebih dan wanita dengan lingkar leher 36 cm atau lebih memiliki risiko lebih tinggi terkena aritmia dibandingkan mereka yang memiliki leher lebih kecil.
“Lingkar leher dapat digunakan sebagai indikator risiko Afib yang sederhana dan mudah diukur, terutama pada individu obesitas,” simpul para penulis studi.
Ini adalah penemuan penting, yang membuka arah baru untuk pemeriksaan dini penyakit kardiovaskular menggunakan metode sederhana dan non-invasif yang cocok untuk pemeriksaan kesehatan umum rutin.
Mengapa lemak leher lebih berbahaya daripada lemak perut?
Tidak semua lemak diciptakan sama. Para peneliti menemukan bahwa lemak tubuh bagian atas, terutama di sekitar leher, lebih aktif secara metabolik dibandingkan lemak di paha dan pinggul.
Ini berarti lemak leher lebih mungkin melepaskan asam lemak dan sitokin inflamasi, yang meningkatkan peradangan dalam tubuh, mendorong pengerasan pembuluh darah, dan merusak endotelium jantung.
Selain itu, lemak leher terletak di dekat saluran pernapasan dan organ pernapasan atas. Jika terlalu banyak lemak menumpuk, dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasan, sehingga meningkatkan risiko sleep apnea (OSA), suatu kondisi yang menyebabkan seseorang berhenti bernapas dalam waktu singkat beberapa kali di malam hari.
Apnea tidur tidak hanya menyebabkan tubuh kekurangan oksigen tetapi juga meningkatkan beban pada jantung, yang merupakan faktor risiko langsung yang menyebabkan Afib.

Ukuran kalung adalah "sinyal diam" namun penuh makna, membantu memprediksi risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, dan sleep apnea - Foto: onlymyhealth
Sleep apnea: "Jembatan" antara kalung dan penyakit jantung
Menurut NHS Inggris, apnea tidur adalah gangguan umum pada orang yang kelebihan berat badan atau berleher besar. Orang dengan kondisi ini sering mendengkur keras, tidurnya ringan, merasa lelah setelah bangun tidur, dan mengantuk di siang hari.
Mekanisme OSA cukup kompleks. Setiap kali Anda berhenti bernapas, tubuh Anda kekurangan oksigen, yang meningkatkan tekanan darah untuk sementara, merangsang sistem saraf simpatik, dan menyebabkan jantung berdetak lebih cepat. Ketika kondisi ini berulang ratusan kali setiap malam, jantung secara bertahap "kelelahan", yang menyebabkan aritmia kronis.
Lingkar leher yang besar merupakan tanda adanya penebalan lemak di sekitar trakea dan jaringan faring, yang dapat dengan mudah menyumbat saluran napas saat tidur. Oleh karena itu, pengukuran lingkar leher tidak hanya membantu mendeteksi risiko kardiovaskular, tetapi juga mendukung skrining dini untuk sleep apnea, penyakit yang semakin umum terjadi pada orang dewasa.
Meskipun tidak ada "ambang batas standar" absolut untuk setiap orang, para ahli menyarankan untuk menjaga lingkar leher di bawah 36 cm untuk wanita dan di bawah 43 cm untuk pria guna mengurangi risiko kardiovaskular.
Apa yang harus dilakukan ketika kerah "mengirimkan sinyal merah"?
Jika Anda menyadari leher Anda membesar, seperti baju lama yang mulai terasa ketat di leher, itu bisa jadi tanda penumpukan lemak di leher. Beberapa perubahan gaya hidup kecil dapat membantu:
Pertahankan berat badan yang sehat melalui pola makan yang sehat, batasi makanan yang digoreng, makanan olahan, dan gula rafinasi.
Tingkatkan olahraga, terutama latihan aerobik seperti jalan cepat, bersepeda, dan berenang untuk membantu membakar lemak di seluruh tubuh.
Tidurlah yang cukup dan hindari begadang, karena kurang tidur akan meningkatkan hormon penyebab rasa lapar dan penyimpanan lemak.
Lakukan pemeriksaan rutin, terutama jika Anda memiliki tanda-tanda mendengkur keras, kesulitan bernapas saat tidur, atau detak jantung yang sangat cepat.
Sumber: https://tuoitre.vn/kich-thuoc-vong-co-tin-hieu-tham-lang-tiet-lo-suc-khoe-tim-mach-20251028110151657.htm






Komentar (0)