Kami mengunjungi Lam Thuong pada pertengahan Juli, musim puncak rebung. Di sepanjang jalan beton yang berkelok-kelok di lereng bukit, pemandangan yang paling familiar adalah para petani yang membawa tumpukan rebung segar yang berat di punggung mereka.
Dari desa-desa seperti Nam Chan dan Kheo Leng hingga tanah-tanah yang baru digabung, di mana-mana Anda dapat mendengar suara tawa, suara gemerisik pisau mengupas rebung, dan aroma khas rebung segar yang direbus menyebar di udara.

Terik matahari musim panas seakan tak mampu memperlambat laju kerja yang cepat di sini. Semua orang memanfaatkan setiap jam berharga sinar matahari. Orang-orang yang sehat mendaki bukit untuk memanen, sementara para lansia dan anak-anak tinggal di rumah untuk membantu mengupas dan mengiris. Setiap halaman dimanfaatkan sepenuhnya untuk mengeringkan rebung, mempersiapkan pasokan ke pasar untuk musim panen. Ini adalah gambaran kerja yang antusias, mencerminkan kegembiraan dan harapan akan panen yang melimpah.

Untuk lebih memahami khasiat tanaman ini, kami mengunjungi keluarga Bapak Hoang Van Ghi di desa Kheo Leng.
Dengan pengalaman lebih dari 10 tahun, Tuan Ghi menganggap 2 hektar rebungnya sebagai "cadangan" yang paling berharga.
Ia dengan gembira berbagi: “Rebung ini mudah tumbuh, hanya perlu sedikit perawatan, cukup bersihkan gulma dan pohonnya akan tumbuh dengan sendirinya. Mulai tahun ketiga, ia akan mulai menghasilkan panen yang teratur. Dengan harga rebung segar yang stabil saat ini sekitar 5.500-6.000 VND/kg, setiap hektar juga menghasilkan puluhan juta VND untuk keluarga saya, cukup untuk menutupi biaya hidup dan menyekolahkan anak-anak.”

Tak jauh dari situ, keluarga Bapak Hoang Van Uc di Desa Tong Pang juga sedang sibuk dengan musim panen. Bapak Uc mengatakan bahwa rebung bambu sungguh merupakan pohon "pengentaskan kemiskinan" bagi masyarakat.
Pak Uc menghitung dalam hati: "Dibandingkan menanam singkong dan jagung, rebung memberikan pendapatan yang jauh lebih tinggi dan lebih stabil. Satu hektar rebung, jika ditanam secara stabil, dapat menghasilkan hingga 25-30 ton per tahun. Dengan pendapatan rata-rata 60-90 juta VND per hektar, banyak keluarga di komune ini tidak hanya terbebas dari kemiskinan, tetapi juga menjadi kaya."
Sebelumnya, rebung tumbuh subur di kecamatan Lam Thuong lama. Namun, setelah penggabungan tiga kecamatan lainnya, Mai Son, Khanh Thien, dan Tan Phuong, total luas rebung di kecamatan Lam Thuong baru kini mencapai 497 hektar. Dari jumlah tersebut, kecamatan Lam Thuong lama menyumbang 350 hektar, kecamatan Mai Son lama 67 hektar, kecamatan Khanh Thien lama 35 hektar, dan kecamatan Tan Phuong lama 45 hektar. Angka ini menunjukkan potensi besar dan peran penting rebung dalam struktur ekonomi kecamatan secara keseluruhan.

Menurut para pejabat pertanian , teknik menanam rebung tidaklah terlalu rumit. Petani biasanya menanam dengan kepadatan 400-500 semak/ha. Setelah hanya 3 tahun, pohon mulai menghasilkan hasil yang stabil. Pada tahun-tahun pertama, hasil rata-rata sekitar 15-20 ton/ha. Pada tahun-tahun berikutnya, ketika rebung telah dewasa, hasil dapat mencapai 25-30 ton/ha per tahun.
Dengan luas wilayah hampir 500 hektar, diperkirakan setiap tahunnya Kecamatan Lam Thuong mampu memasok pasar dengan lebih dari 12.000 ton rebung segar, sehingga memberikan pemasukan besar bagi warga setempat.
Selain menjual rebung segar, masyarakat Lam Thuong juga berfokus pada pengolahan mendalam untuk meningkatkan nilai produk. Rebung kering adalah contoh tipikal. Proses pembuatan rebung kering membutuhkan ketelitian dan usaha. Setelah dipanen, rebung segar akan direbus, diiris tipis, dan dijemur di bawah terik matahari selama 3 hingga 5 hari. Upaya ini membuahkan hasil ketika harga jual rebung kering berkali-kali lipat lebih tinggi, berkisar antara 150.000 - 180.000 VND/kg.

Khususnya, merek "Rebung Lam Thuong" telah tersertifikasi sebagai produk OCOP bintang 3 sejak tahun 2020. Ini merupakan langkah maju yang penting, menegaskan kualitas dan membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk ini. Produk OCOP dilengkapi stempel ketertelusuran kode QR, sehingga konsumen lebih yakin akan kualitas dan keamanannya. Selain itu, pohon bambu juga memberikan manfaat ganda karena daunnya dapat dijual ke pedagang untuk diekspor, dan batangnya dapat digunakan sebagai bahan bangunan dan perlengkapan rumah tangga.

Berbicara kepada kami, Bapak Tran Quoc Tuan, Ketua Komite Rakyat Komune Lam Thuong, menegaskan: "Rebung merupakan kekuatan daerah yang tak tergantikan. Pada dasarnya, rebung merupakan pohon asli, cocok untuk tanah dan kondisi pertanian masyarakat. Pemerintah komune akan terus mendampingi dan mendukung masyarakat dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, memperluas pasar, dan mempertahankan merek OCOP. Kami bertujuan untuk mengembangkan rebung secara berkelanjutan, tidak hanya untuk mengentaskan kelaparan dan kemiskinan, tetapi juga untuk memperkaya diri secara sah di tanah air kami."
Dapat dikatakan bahwa rebung bukan sekadar produk pertanian. Bagi masyarakat Lam Thuong, rebung merupakan simbol ketekunan, hasil keringat, dan yang terpenting, harapan akan masa depan yang cerah dan sejahtera.
Sumber: https://baolaocai.vn/lam-thuong-ron-rang-vao-vu-mang-mai-post649072.html






Komentar (0)