The Times of Israel melaporkan pada 30 September bahwa Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengonfirmasi bahwa Bapak Fateh Sherif adalah seorang karyawan, dan menambahkan bahwa beliau sedang diselidiki atas tuduhan aktivitas politik . Bapak Fateh Sherif tewas dalam serangan udara Israel pada hari yang sama, 30 September.
"Bapak Fateh Sherif adalah anggota staf UNRWA, telah menjalani cuti tanpa gaji sejak Maret, dan sedang diselidiki menyusul tuduhan yang diterima UNRWA terkait aktivitas politiknya," kata UNRWA dalam sebuah pernyataan.
Tuan Fateh Sherif Abu el-Amin
FOTO: TANGKAPAN LAYAR SKY NEWS AUSTRALIA
Pada bulan Maret, Reuters melaporkan bahwa UNRWA telah menskors Bapak Sherif selama tiga bulan, menuduhnya melanggar kerangka kerja badan tersebut terkait perilaku staf. Saat itu, penskorsan tersebut memicu protes dan aksi mogok kerja para guru di Lebanon.
Menurut Fox News, Tn. Sherif diskors tetapi tidak dipecat, jadi dia masih menjadi karyawan UNRWA.
Tn. Sherif adalah kepala sekolah Menengah Atas Deir Yassin yang dikelola UNRWA di kamp pengungsi al-Bass (Tyre, Lebanon) dan ketua serikat guru UNRWA, yang memiliki sekitar 2.000 guru.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa Tn. Sherif berada di belakang koordinasi aktivitas Hamas di Lebanon dan mata-mata Hizbullah, dan menambahkan bahwa ia juga bertanggung jawab atas perekrutan mata-mata dan pembelian senjata untuk Hamas.
Israel telah berulang kali menuduh UNRWA memiliki staf yang mendukung terorisme, sebuah klaim yang dibantah UNRWA.
Tuan Fateh Sherif, istri, dan dua anaknya tewas dalam serangan udara Israel di al-Bass pada 30 September. Pada hari yang sama, Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) mengumumkan bahwa tiga komandannya tewas dalam serangan Israel di ibu kota Lebanon, Beirut. PFLP adalah salah satu gerakan bersenjata yang terlibat dalam perang melawan Israel.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/lanh-dao-hamas-o-li-bang-la-nhan-vien-lien-hiep-quoc-185241001004257105.htm






Komentar (0)