Berapa biaya paspor mulai 1 Januari 2024? |
Menteri Keuangan menerbitkan Surat Edaran Nomor 63/2023/TT-BTC tanggal 16 Oktober 2023 yang isinya mengubah dan melengkapi sejumlah pasal dalam Surat Edaran yang mengatur mengenai biaya dan pungutan untuk mendorong pemanfaatan layanan publik daring.
Berapa biaya paspor mulai 01/01/2024?
Dengan demikian, biaya penerbitan paspor (termasuk paspor chip elektronik dan paspor non-chip elektronik) mulai 1 Januari 2024 akan dipungut sebagai berikut:
- Untuk bentuk langsung:
Akan dilaksanakan sesuai dengan tingkat pengumpulan poin 1 Bagian I dari Tabel Pengumpulan Biaya dan Tagihan yang dikeluarkan dengan Surat Edaran 25/2021/TT-BTC
+ Edisi baru: 200.000 VND/waktu.
+ Penerbitan ulang karena kerusakan atau kehilangan: 400.000 VND/waktu.
+ Penerbitan sertifikat konfirmasi sumber daya manusia: 100.000 VND/waktu.
- Untuk formulir online:
Jika warga negara Vietnam mengajukan aplikasi paspor secara online:
- Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2024 sampai dengan tanggal 31 Desember 2025, besarnya tarif pemungutan biaya adalah sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari tarif pemungutan biaya sebagaimana dimaksud pada Angka 1 Bagian I Jadwal Tarif Pemungutan Biaya dan Retribusi yang diterbitkan melalui Surat Edaran Nomor 25/2021/TT-BTC.
- Mulai tanggal 1 Januari 2026 dan seterusnya, tarif pemungutan biaya yang ditentukan dalam Poin 1, Bagian I dari Jadwal Tarif Pemungutan Biaya dan Retribusi yang dikeluarkan dengan Surat Edaran 25/2021/TT-BTC akan berlaku.
(Pasal 3, Pasal 4, Surat Edaran 25/2021/TT-BTC, dilengkapi dengan Surat Edaran 63/2023/TT-BTC)
Peraturan penerbitan paspor biasa di dalam negeri pada tahun 2024
Secara khusus, Pasal 15 Undang-Undang tentang Keluar Masuk Warga Negara Vietnam tahun 2019 (diubah tahun 2023) mengatur penerbitan paspor biasa di negara tersebut sebagai berikut:
(1) Pemohon paspor wajib menyerahkan formulir permohonan yang telah diisi lengkap, pas foto diri sebanyak 2 (dua) lembar, dan dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (2); menyerahkan kartu tanda penduduk, Kartu Tanda Penduduk, atau paspor yang masih berlaku.
(2) Dokumen yang berkaitan dengan penerbitan paspor biasa di dalam negeri meliputi:
- Paspor biasa yang baru diterbitkan dan masih berlaku bagi orang yang telah diterbitkan paspornya; dalam hal paspor yang masih berlaku hilang, harus disertai dengan laporan kehilangan atau surat tanda terima permohonan dari instansi yang berwenang sebagaimana dimaksud pada huruf a ayat 2 pasal 28 Undang-Undang Keluar Masuk Warga Negara Vietnam tahun 2019;
- Fotokopi Akta Kelahiran atau surat keterangan kelahiran bagi yang berusia di bawah 14 tahun dan belum memiliki Nomor Induk Kependudukan; apabila tidak ada fotokopi Akta Kelahiran atau surat keterangan kelahiran, mohon melampirkan fotokopi dan melampirkan aslinya untuk diperiksa dan diperbandingkan;
- Salinan dokumen yang dikeluarkan oleh otoritas yang berwenang di Vietnam yang membuktikan perwakilan hukum seseorang yang tidak memiliki kapasitas melakukan perbuatan hukum perdata, seseorang yang memiliki kesulitan dalam kognisi atau pengendalian perilaku berdasarkan ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, atau seseorang yang berusia di bawah 14 tahun; jika tidak ada salinan, serahkan fotokopinya dan tunjukkan aslinya untuk diperiksa dan dibandingkan.
(3) Permohonan paspor untuk pertama kali dilakukan di Kantor Imigrasi Kepolisian Daerah tempat tinggal tetap atau sementara, bagi yang telah memiliki Kartu Tanda Penduduk dilakukan di Kantor Imigrasi Kepolisian Daerah di tempat yang mudah dijangkau.
(4) Orang yang mengajukan permohonan paspor untuk pertama kalinya dalam salah satu kasus berikut dapat memilih untuk mengajukan permohonan di Departemen Imigrasi Kementerian Keamanan Publik :
- Memiliki surat pengantar atau permohonan dari rumah sakit untuk pergi ke luar negeri guna melakukan pemeriksaan dan pengobatan;
- Ada dasar untuk menentukan bahwa seorang kerabat di luar negeri mengalami kecelakaan, sakit, atau meninggal dunia;
- Adanya permohonan tertulis dari instansi yang berwenang langsung bagi kader, pegawai negeri sipil, pegawai negeri sipil, perwira, bintara, prajurit profesional, pekerja, pegawai negeri sipil pada angkatan bersenjata, dan orang yang bekerja pada lembaga persandian;
- Untuk alasan kemanusiaan atau mendesak lainnya sebagaimana diputuskan oleh kepala Departemen Imigrasi Kementerian Keamanan Publik.
(5) Permohonan penerbitan paspor kedua dapat diajukan di Kantor Imigrasi Kepolisian Daerah yang berwenang atau di Kantor Imigrasi Kementerian Keamanan Publik.
(6) Penanggung jawab menerima surat pernyataan, pas foto, dan dokumen terkait; melakukan pengecekan dan pembandingan dengan data yang terdapat dalam Basis Data Nasional Masuk dan Keluar Warga Negara Indonesia; melakukan pengambilan foto dan sidik jari pemohon paspor berchip elektronik untuk pertama kalinya; dan memberikan surat penunjukan untuk mengembalikan hasil pemeriksaan.
(7) Dalam waktu 8 hari kerja sejak tanggal penerimaan, Kantor Imigrasi Kepolisian Daerah Provinsi akan mengembalikan hasil kepada pemohon. Dalam waktu 5 hari kerja sejak tanggal penerimaan, Kantor Imigrasi Kementerian Keamanan Publik akan mengembalikan hasil kepada pemohon.
Untuk kasus yang disebutkan pada (4), waktu pemrosesan tidak boleh melebihi 3 hari kerja sejak tanggal penerimaan. Jika paspor belum diterbitkan, Departemen Imigrasi akan menanggapi secara tertulis dengan menyebutkan alasannya.
(8) Pemohon paspor yang meminta untuk menerima hasil di tempat lain selain instansi yang disebutkan pada (7) harus membayar biaya jasa pengiriman.
(9) Permohonan penerbitan paspor biasa diajukan di Kantor Pusat Imigrasi atau secara elektronik melalui portal layanan publik nasional atau portal layanan publik Kementerian Keamanan Publik.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)