Tentara Lebanon sedang mengerahkan kembali pasukannya di sepanjang perbatasan selatannya, menyusul laporan bahwa Israel sedang bersiap untuk melancarkan operasi militer terbatas di wilayah tersebut.
| Artileri Israel menyerang wilayah di sepanjang perbatasan selatan Lebanon. (Sumber: EPA) |
Menurut kantor berita AFP , seorang pejabat militer yang tidak disebutkan namanya mengatakan tentara Lebanon sedang "memposisikan ulang dan menyusun kembali pasukan" di wilayah perbatasan selatan, untuk berjaga-jaga jika Israel menyerang target Hizbullah.
Tindakan tersebut dilakukan dalam konteks bahwa pada awal 1 Oktober, tentara Israel mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan dimulainya kampanye serangan darat terbatas terhadap target-target Hizbullah di Lebanon selatan.
Sebelumnya, pada 30 September, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengimbau warga di tiga wilayah di Beirut selatan, termasuk Metula, Misgav Am, dan Kfar Giladi, untuk mengungsi. Wilayah di sekitar wilayah-wilayah ini diubah menjadi zona militer tertutup, yang melarang siapa pun untuk masuk atau keluar.
Komunitas internasional telah menyatakan keprihatinannya atas situasi yang menegangkan ini. Pada 30 September, Presiden AS Joe Biden dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sama-sama mengecam rencana serangan darat Israel terhadap Lebanon.
Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly menyerukan diakhirinya konflik di Lebanon sepenuhnya dan mendesak Hizbullah dan Israel untuk segera menerima gencatan senjata.
Perdana Menteri India Narendra Modi juga mengatakan ia telah membahas situasi di Timur Tengah dengan mitranya dari Israel Benjamin Netanyahu dan menekankan perlunya meredakan ketegangan.
Sementara itu, Presiden Turki Tayyip Erdogan mengusulkan agar Majelis Umum PBB merekomendasikan penggunaan kekuatan jika Dewan Keamanan gagal menghentikan situasi. Ia juga mendesak negara-negara Muslim untuk mengambil langkah-langkah ekonomi, diplomatik, dan politik terhadap Israel.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/lebanon-hanh-dong-khan-sau-lenh-tan-cong-cua-israel-cong-dong-quoc-te-len-tieng-288304.html






Komentar (0)