Konsentrasi tinggi
Meskipun tim putri Indonesia dianggap jauh lebih lemah, tim putri Vietnam tidak boleh lengah. "Gadis Berlian" harus bermain dengan fokus dan berjuang untuk meraih kemenangan.

Ini adalah kali pertama dalam sejarah tim putri Indonesia mencapai semifinal SEA Games. Tim dari "negeri seribu pulau" ini finis di posisi kedua Grup A, hanya di belakang tuan rumah Thailand.
Mencapai semifinal menunjukkan kemajuan signifikan sepak bola wanita Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Mereka memiliki gaya bermain yang menuntut fisik, bertempo cepat, dan bersedia menerapkan strategi serangan balik defensif dengan sikap pantang menyerah.

Dengan kemenangan meyakinkan atas Myanmar, tim putri Vietnam dengan bangga melaju ke semifinal SEA Games ke-33.
Kenyamanan psikologis itulah yang bisa menjadi "senjata" yang membuat tim ini sulit dihadapi oleh lawan mana pun.
Pelatih Indonesia, Akira Higashiyama, mengatakan sebelum pertandingan semifinal: "Kami di sini untuk membuat sejarah. Ini adalah pertama kalinya tim putri Indonesia mencapai empat besar di SEA Games."
Berbicara tentang pertandingan semifinal, saya merasa percaya diri dan rileks. Vietnam adalah lawan yang sangat kuat; mereka telah memenangkan SEA Games berkali-kali dan merupakan kandidat kuat untuk kejuaraan. Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk bermain bagus di pertandingan besok dan menang.”
Bertekad untuk menang
Melangkah ke semifinal, tim putri Vietnam membawa serta pengalaman dan ketenangan tim yang memiliki tradisi kaya di arena SEA Games.

Setelah mengatasi berbagai tantangan di babak penyisihan grup, para pemain berbaju merah telah menunjukkan konsistensi dalam permainan mereka, kemampuan untuk mengendalikan permainan, dan semangat juang yang layak disandang oleh para juara.
Kemenangan-kemenangan penting ini tidak hanya membantu tim melaju ke babak selanjutnya, tetapi juga menciptakan momentum positif menjelang pertandingan krusial turnamen tersebut.
Pelatih Mai Duc Chung mengatakan: “Kami akan menghadapi Indonesia di semifinal, dan ini menjanjikan pertandingan yang bagus. Indonesia adalah tim yang telah berkembang pesat; dibandingkan dengan tim yang kami temui di Piala AFF di Hai Phong , mereka telah banyak berubah. Terutama, para pemain naturalisasi telah membawa energi baru bagi mereka.”
Ini adalah kemajuan yang baik, tetapi kita perlu berhati-hati. Saya menghormati lawan kami dan akan memfokuskan semua upaya saya pada pertandingan ini.”
Bagi tim nasional wanita Vietnam, pelajaran terbesar yang dipetik dari pertandingan sistem gugur adalah mereka tidak boleh pernah berpuas diri.

Tekanan pertandingan semifinal, beserta ekspektasi tinggi dari para penggemar, bisa menjadi bumerang jika para pemain tidak mampu menjaga ketenangan mereka.
Staf pelatih tentu akan menginstruksikan seluruh tim untuk mendekati pertandingan dengan hati-hati, bermain dengan ketat dan sabar, serta menghindari kesalahan yang tidak perlu dalam pertahanan.
Sebelum pertandingan dimulai, pesan tim sudah jelas: hormati lawan, bermainlah dengan fokus, dan berikan yang terbaik di setiap permainan.
Hanya dengan mempertahankan keseriusan dan tekad yang maksimal, tim putri Vietnam dapat mengalahkan Indonesia dan mengambil langkah solid lainnya di jalan menuju kejayaan di SEA Games ke-33.
Pelatih Mai Duc Chung menegaskan: "Saya tahu Indonesia memiliki pemain naturalisasi. Kami juga telah mempelajari lawan kami dan akan memiliki strategi untuk menghadapi pemain mereka yang tinggi dan kuat."
Kami akan melakukan pressing tinggi, memanfaatkan kemampuan terbaik kami, dan bermain dalam performa puncak. Meskipun lawan kami memiliki banyak pemain naturalisasi, saya yakin Vietnam akan menang.”
Sumber: https://baovanhoa.vn/the-thao/lich-thi-dau-ban-ket-bong-da-nu-sea-games-33-viet-nam-quyet-thang-indonesia-188267.html






Komentar (0)