Kementerian Keuangan mengusulkan untuk terus mengurangi pajak perlindungan lingkungan (EPT) pada bensin, minyak, dan pelumas pada tahun 2025 seperti yang diterapkan saat ini.
Kementerian Keuangan sedang mencari komentar tentang rancangan Resolusi Komite Tetap Majelis Nasional (NASC) tentang tarif pajak perlindungan lingkungan untuk bensin, minyak, dan pelumas pada tahun 2025.
Kementerian Keuangan menyampaikan bahwa lembaga ini telah menyampaikan resolusi kepada Pemerintah dan Komite Tetap Majelis Nasional untuk menyesuaikan tarif pajak perlindungan lingkungan hidup atas bahan bakar minyak, bensin, dan lemak agar sesuai dengan situasi sosial ekonomi masing-masing periode.
Yang mana, mulai 1 Januari 2024, tarif pajak perlindungan lingkungan untuk bensin (kecuali etanol) adalah VND 2.000/liter; bahan bakar jet, minyak diesel, bahan bakar minyak, pelumas adalah VND 1.000/liter; minyak gemuk adalah VND 1.000/kg dan minyak tanah adalah VND 600/liter.
Mulai tanggal 1 Januari 2025, tarif pajak perlindungan lingkungan hidup terhadap bensin, minyak, dan lemak akan diberlakukan sesuai dengan ketentuan Resolusi No. 579/2018/UBTVQH14 tanggal 26 September 2018 dari Komite Tetap Majelis Nasional dengan tarif pajak yang sama dengan tarif tertinggi dalam Jadwal Pajak yang dikeluarkan dengan Undang-Undang tentang Pajak Perlindungan Lingkungan Hidup (kecuali minyak tanah).
Dengan demikian, harga bensin naik dari 2.000 VND/liter menjadi 4.000 VND/liter; bahan bakar jet naik dari 1.000 VND/liter menjadi 3.000 VND/liter; solar, bahan bakar minyak, dan pelumas naik dari 1.000 VND/liter menjadi 2.000 VND/liter; minyak tanah naik dari 600 VND/liter menjadi 1.000 VND/liter (batas atas 2.000 VND/liter); minyak gemuk naik dari 1.000 VND/kg menjadi 2.000 VND/kg.

Menurut Kementerian Keuangan, tahun 2025 merupakan tahun terakhir pelaksanaan rencana pembangunan sosial ekonomi 5 tahun 2021-2025, sehingga akan menimbulkan banyak tantangan dalam mengendalikan inflasi dan mendorong pertumbuhan untuk menyelesaikan tujuan pembangunan ekonomi sesuai dengan rencana 5 tahun tersebut.
Kenaikan pajak perlindungan lingkungan hidup terhadap bensin, minyak, dan pelumas hingga mencapai batas tertinggi dalam Jadwal Pajak (kecuali minyak tanah) mulai 1 Januari 2025 akan berdampak negatif terhadap kehidupan masyarakat serta kegiatan produksi dan bisnis perusahaan, sehingga berdampak pada inflasi dan berdampak langsung pada stabilitas ekonomi makro.
Oleh karena itu, untuk membatasi faktor-faktor yang tidak menguntungkan yang dapat berdampak negatif terhadap pelaksanaan tujuan pembangunan sosial ekonomi, Kementerian Keuangan berpendapat bahwa perlu untuk terus menjaga pelaksanaan kebijakan dukungan yang efektif untuk lebih memperkuat daya dorong pembangunan sosial ekonomi, di mana perlu untuk melaksanakan solusi untuk mengurangi pajak perlindungan lingkungan hidup terhadap bensin, minyak, dan lemak sebagaimana yang telah dilaksanakan pada tahun 2023 dan tahun 2024 untuk diterapkan pada tahun 2025.
Mulai 1 Januari 2026, tarif pajak perlindungan lingkungan hidup untuk bensin, minyak, dan lemak akan diterapkan sesuai dengan Resolusi No. 579/2018/UBTVQH14 dari Komite Tetap Majelis Nasional.
Terkait dampak terhadap penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Kementerian Keuangan menyampaikan bahwa dengan perkiraan konsumsi bensin, minyak, dan lemak pada tahun 2025 yang setara dengan perkiraan konsumsi bensin, minyak, dan lemak pada tahun 2024, dan dengan tarif pajak lingkungan hidup atas bensin, minyak, dan lemak sebagaimana diusulkan di atas, maka perkiraan penerimaan pajak lingkungan hidup jika dibandingkan dengan pelaksanaan sesuai Resolusi No. 579/2018/UBTVQH14 adalah sekitar 40,204 miliar VND dan total penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (termasuk pengurangan pajak pertambahan nilai) akan berkurang sekitar 44,224 miliar VND.
[iklan_2]
Sumber: https://vietnamnet.vn/lo-gia-xang-dau-tang-soc-khi-het-han-giam-thue-bo-tai-chinh-co-de-xuat-moi-2338613.html






Komentar (0)