Tidur miring membantu membersihkan saluran napas, mengurangi dengkuran dan sleep apnea, serta meredakan batuk yang disebabkan oleh refluks gastroesofageal.
Saluran udara bersih
Sesak napas dapat terjadi karena kegembiraan atau stres, serta kondisi cuaca buruk yang membuat sulit tidur. Dalam fisioterapi paru, berbaring miring merupakan cara untuk mempermudah ventilasi paru-paru.
Dr. Nguyen Van Ngan, Departemen Pernapasan, Rumah Sakit Umum Tam Anh, Hanoi , mengatakan bahwa tidur miring dengan bantal di antara kaki dan kepala ditinggikan secara signifikan mengurangi sesak napas. Selain itu, berbaring telentang dengan kepala ditinggikan dan lutut ditekuk, dengan bantal di bawah lutut, juga membantu sistem pernapasan berfungsi lebih baik saat tidur.
Mengurangi dengkuran dan sleep apnea
Saat tidur miring, efek gravitasi memperlancar sirkulasi darah. Menurut Dr. Ngan, posisi ini juga terbaik bagi orang yang mendengkur dan menderita apnea tidur obstruktif (OSA).
Saat berbaring telentang, gravitasi menyebabkan lidah jatuh ke tenggorokan, menyumbat saluran napas dan menyebabkan dengkuran. Tidur miring memungkinkan lidah berada pada posisi netral, sehingga saluran napas lebih lega. Berbaring miring juga meningkatkan sirkulasi darah dengan mengurangi tekanan pada jantung, sehingga mencegah masalah kardiovaskular.
Tidur miring membantu sistem pernapasan Anda bekerja lebih baik. Foto: Freepik
Mengurangi batuk akibat refluks gastroesofageal
Tidur miring membantu meredakan gejala mulas yang disebabkan oleh penyakit refluks gastroesofageal—faktor pemicu serangan asma nokturnal. Banyak penelitian menunjukkan bahwa posisi tidur terbaik bagi penderita refluks gastroesofageal adalah berbaring miring ke kiri. Posisi ini mengurangi tekanan di lambung, sehingga mengurangi kemungkinan asam lambung naik ke esofagus. Gunakan bantal yang cukup tinggi agar tubuh memiliki gravitasi lebih tinggi untuk menahan asam lambung.
Jika berbaring miring terlalu lama memberi tekanan pada pinggul dan punggung, Anda harus meletakkan bantal di antara kedua kaki Anda untuk menstabilkan pinggul, menjaga tulang belakang tetap stabil, dan mengurangi nyeri punggung.
Untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak, tanpa kesulitan bernapas dan terbangun di tengah malam, dokter menyarankan setiap orang untuk meminimalkan zat-zat yang dapat menyebabkan alergi di kamar tidur seperti wewangian buatan, bulu binatang, dan debu.
Seprai sebaiknya dicuci sekali atau dua kali seminggu untuk menghilangkan tungau debu dan iritan. Pertimbangkan untuk beralih ke katun alami daripada poliester sintetis. Batasi penggunaan kipas angin berkecepatan tinggi. Jika menggunakan AC, atur suhu kamar tidur lebih tinggi dari biasanya karena udara dingin menyulitkan penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronik untuk bernapas.
Hoai Pham
| Pembaca mengajukan pertanyaan tentang penyakit pernapasan di sini agar dokter menjawabnya |
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)