Masuknya pasukan oposisi Suriah yang berhasil ke pusat Aleppo menandai pertama kalinya mereka kembali sejak pasukan pemerintah merebut kembali kendali kota tersebut pada tahun 2016.
Serangan petir
AFP kemarin mengutip informasi dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris yang menyatakan bahwa Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan kelompok-kelompok bersenjata sekutu telah merebut sebagian besar kota serta pusat-pusat dan penjara-penjara yang dikelola pemerintah. HTS adalah kelompok yang dibentuk pada tahun 2017, yang terdiri dari afiliasi al-Qaeda di Suriah, Front al-Nusra, dan empat kelompok lainnya. Sebelumnya, kelompok bersenjata HTS menguasai sebagian besar wilayah Idlib di barat laut Suriah, serta beberapa wilayah pinggiran provinsi Aleppo, Hama, dan Latakia.
Pemberontak melancarkan serangan mendadak di Suriah, jenderal Iran tewas
Para pejuang pemberontak melancarkan serangan mendadak pada 27 November, bergerak ke arah timur melewati beberapa desa di pinggiran Aleppo. Menjelang malam 28 November (waktu setempat), mereka telah mencapai pusat kota, menurut gambar yang diverifikasi oleh CNN. Tentara Suriah mengonfirmasi bahwa mereka menghadapi serangan besar dan berjanji untuk memperkuat pasukannya di semua lini. Namun, CNN mengutip banyak penduduk kota yang mengatakan bahwa pasukan pemerintah telah ditarik dari beberapa wilayah di Aleppo barat.
Kelompok oposisi bersenjata hadir di Aleppo tengah pada tanggal 30 November.
Pada hari Kamis, Reuters melaporkan bahwa otoritas Suriah telah memutuskan untuk menutup Bandara Internasional Aleppo dan semua jalan menuju kota tersebut. Tentara Suriah menyatakan telah menarik diri dari wilayah-wilayah kota yang telah jatuh ke tangan musuh sebagai persiapan untuk serangan balasan. AFP melaporkan bahwa pemerintah Suriah, komandan polisi, dan pasukan keamanan telah ditarik dari pusat kota.
Koalisi pimpinan HTS dengan cepat menguasai sebagian Aleppo tanpa menghadapi perlawanan berarti, kata direktur SOHR, Rami Abdel Rahman. Ia menambahkan bahwa kemenangan diraih dengan mudah oleh para pemberontak, "tanpa pertempuran, tanpa peluru yang ditembakkan (kemarin) karena pemerintah telah mundur."
Reuters mengutip sumber dari badan Pertahanan Sipil Suriah yang mengatakan bahwa jet tempur Rusia bergabung dengan pesawat militer Suriah tadi malam untuk menyerang beberapa wilayah di pinggiran kota. Ini juga merupakan serangan pertama pasukan Rusia di Aleppo sejak 2016. Rusia belum memberikan komentar mengenai informasi ini.
Hizbullah memperkuat tentara Lebanon
Serangan kilat koalisi pimpinan HTS terjadi tepat pada hari gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah resmi berlaku di Lebanon. Pada hari Kamis (waktu Vietnam), pemimpin Hizbullah Naim Qassem mengumumkan kerja sama dengan militer Lebanon dan akan membantu negara tersebut membangun kemampuan pertahanannya selama gencatan senjata berlaku, menurut AFP.
Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di Gaza, mengebom Lebanon meskipun ada gencatan senjata
Berbicara untuk pertama kalinya sejak gencatan senjata berlaku, Qassem mengatakan bahwa penguatan kemampuan militer tentara Lebanon diperlukan untuk mencegah musuh mengeksploitasi kelemahan Lebanon saat ini. Pemimpin Hizbullah tersebut juga menyatakan bahwa gerakan bersenjata tersebut telah meraih kemenangan besar atas Israel "karena mencegah musuh menghancurkan atau melemahkan Hizbullah".
Sementara itu, militer Israel kemarin mengumumkan larangan bagi warga Lebanon untuk bepergian ke selatan menuju beberapa desa, dan mencantumkan sekitar 62 desa yang tidak boleh dikunjungi kembali oleh penduduknya. Pada hari yang sama, pasukan Israel mengatakan bahwa sebuah kapal angkatan laut yang dilengkapi rudal telah mencegat sebuah kendaraan udara tak berawak (UAV) yang mendekati wilayah Israel dari arah timur, yaitu Irak.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/luc-luong-doi-lap-syria-tien-vao-trung-tam-aleppo-185241130214851367.htm
Komentar (0)