Runtuhnya makam abad ke-18 mengungkap ruang bawah tanah yang misterius
Runtuhnya makam abad ke-18 di Inggris secara tiba-tiba telah menggemparkan para arkeolog, mengungkap sebuah makam misterius yang diyakini milik sebuah keluarga kaya kuno.
Báo Khoa học và Đời sống•17/11/2025
Sebuah makam abad ke-18 di Gereja All Saints di Martock, Somerset, Inggris, baru-baru ini runtuh secara tak terduga. Awalnya, pihak gereja mengira makam tersebut mungkin telah tertelan oleh sebuah lubang runtuhan. Foto: Pendeta Paul Fillery. Namun, setelah diperiksa lebih dekat, orang-orang menyadari bahwa makam yang baru runtuh itu dibangun di atas ruang bawah tanah rahasia yang digali jauh di dalam tanah. Kejadian ini sangat langka. Foto: Gereja All Saints.
Runtuhnya makam abad ke-18 tersebut menciptakan lubang sedalam sekitar 3,7 m. Para ahli belum memastikan apakah insiden tersebut telah merusak makam-makam di sekitarnya atau ada risiko kejadian serupa. Foto: Gereja All Saints. Pendeta Paul Fillery dari Martock mengatakan bahwa di bawah reruntuhan makam terdapat sebuah makam keluarga yang berasal dari sekitar tahun 1750. Di atas makam tersebut terdapat nisan berbentuk kotak berisi nama-nama orang yang dimakamkan. Foto: David Bown/Wikimedia Commons.
Menurut Pendeta Paul Fillery, makam keluarga ini bisa menampung hingga empat anggota keluarga yang dikubur bersama. Foto: Gereja All Saints. Pendeta Paul Fillery menambahkan bahwa erosi berperan dalam runtuhnya makam bagian atas, dan mencatat bahwa peristiwa semacam itu tidak biasa. Di saat yang sama, erosi juga akan menyulitkan verifikasi identitas mereka yang dimakamkan di dalam makam keluarga. Foto: RuralHistoria/Facebook. Ruang bawah tanah itu tampaknya dibangun untuk sebuah keluarga kaya dan terkemuka yang tinggal di daerah tersebut pada abad ke-18. Meskipun nama-nama almarhum yang terukir di batu nisan kini sulit dibaca dan gereja belum menemukan jasadnya, mereka hanya dapat berspekulasi tentang identitas mereka yang dimakamkan di dalamnya. Foto: RuralHistoria/Facebook.
Menurut Pendeta Paul Fillery, orang-orang yang dimakamkan di makam tersebut diduga adalah keluarga Pittard, yang dulunya memiliki bisnis kulit lokal yang berkembang pesat. Keluarga Pittard cukup kaya untuk membangun makam besar di halaman gereja. Foto: Dewan Paroki Martock. Pembaca diundang untuk menonton video : Mengungkap peradaban yang hilang melalui sisa-sisa arkeologi.
Komentar (0)