Pickleball sering menerima kritik dari olahraga lain - Foto: PR
Pickleball melampaui golf dan kriket dalam hal... kebencian
Olahraga adalah permainan yang emosional, dan karena sifatnya yang emosional, beberapa olahraga terkadang mendapat reputasi buruk dari para olahragawan pada umumnya. Mulai dari golf, kriket, hingga pickleball.
Kebencian datang dari berbagai arah. Golf sering dicap sebagai "olahraga orang kaya". Sepak bola terkadang hanya sekadar teriakan keras anak-anak tetangga atau durasi kriket yang panjang yang dapat membuat frustrasi penonton TV.
Namun, sejak popularitas pickleball meningkat, kritik tampaknya justru ditujukan kepada olahraga tersebut. Sebuah artikel di The Washington Post menyatakan pickleball sebagai olahraga paling dibenci di dunia.
Banyak orang yang memainkan olahraga lain memiliki pandangan yang tidak baik terhadap pickleball, dan media telah berulang kali mengumpulkan pendapat dan menyatakan bahwa pickleball adalah olahraga yang paling... tidak disukai.
Namun alasan mengapa pickleball "dibenci" banyak orang sebenarnya tidak berasal dari faktor emosional, melainkan dari berbagai perspektif, termasuk perspektif ilmiah .
Pertama-tama adalah faktor suara: karakteristik bunyi “pop” ketika raket mengenai bola memiliki frekuensi dan kualitas yang mengganggu.
Menurut American Acoustical Medical Association (ASA), studi dan analisis akustik baru-baru ini memperingatkan bahwa mendengarkan bunyi letupan pickleball secara terus-menerus dapat menyebabkan stres, gangguan tidur, dan dampak psikologis pada penduduk yang tinggal di dekat lapangan.
Banyak literatur dan analisis di bidang akustik telah mendokumentasikan tingkat gangguan dan gejala kesehatan masyarakat yang terkait dengan kebisingan ini.
Banyak orang menggunakan lapangan tenis untuk bermain pickleball - Foto: CP
Yang kedua adalah konflik atas ruang publik: pertumbuhan pickleball yang pesat telah menyebabkan permintaan terhadap lapangan meningkat pesat sementara infrastrukturnya tidak mencukupi.
Di banyak kota, lapangan tenis, lapangan basket, dan ruang publik diubah menjadi lapangan pickleball. Banyak pemain bahkan menyewa lapangan tenis untuk berlatih pickleball.
Hal ini menimbulkan pertentangan keras dari para pelaku olahraga lain, yang mengklaim bahwa ruang gerak mereka telah diganggu.
Biasanya di AS, ada banyak... protes terhadap pickleball. Pengadilan di Arlington County (Virginia) sedang menangani hingga 9 gugatan hukum terkait masalah ini.
Beberapa artikel menggambarkannya sebagai “perang pickleball” di banyak daerah perkotaan, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam tenis atau bulu tangkis.
Tidak profesional
Berikutnya adalah persepsi profesionalisme dan citra. Karena aksesibilitasnya, pickleball menarik banyak pendatang baru, menciptakan kesan "siapa pun bisa bermain" dan menyebabkan beberapa penggemar olahraga tradisional mengabaikan teknis atau kedalaman permainan. Ini sebenarnya merupakan faktor emosional.
Selain itu, ketika pickleball dikomersialkan secara besar-besaran, olahraga ini juga rentan terhadap konten dan gambar yang tidak sesuai untuk olahraga tersebut.
Selain itu, tanpa adanya asosiasi yang terpadu, pickleball rentan terhadap kontroversi dan konflik. Misalnya, di Vietnam baru-baru ini terjadi perdebatan sengit mengenai pemain yang diunggulkan oleh wasit.
Pickleball dianggap sebagai olahraga mode - Foto: TN
Mode dan kompetisi juga turut memicu kontroversi. Meskipun beberapa asosiasi yang mengatur (misalnya, USA Pickleball) telah menetapkan aturan tentang apa yang "tidak menyinggung", pickleball sebenarnya adalah peragaan busana olahraga yang sesungguhnya.
Faktor "mudah dimainkan, mudah dipahami" membuat banyak gadis muda berpartisipasi, dan faktor seksi dalam kostum semakin meningkat. Dari sudut pandang orang luar, hal ini menimbulkan kontroversi.
Ada pula konsekuensi lain: keselamatan dan cedera, skandal manajemen atau perselisihan komersial ketika pickleball memasuki pasar bisnis peralatan, membuat lapangan permainan pickleball penuh kontroversi.
Banyak kontroversi yang bising di desa pickleball - Arsip foto
Di media sosial, "drama" antara kelompok pickleball, atlet, merek, dan turnamen semakin banyak muncul, sehingga menimbulkan kesan taman bermain yang kacau, tidak profesional, dan tidak sportif.
Situs web Pickleball seperti pickler juga telah memiliki banyak artikel yang menganalisis isu-isu ini, mengakui bahwa olahraga yang telah meledak dalam 5 tahun terakhir ini benar-benar memiliki terlalu banyak masalah yang belum dimasukkan ke dalam kerangka kerja.
"Paling dibenci" mungkin istilah yang agak subjektif. Namun, istilah ini juga menunjukkan fakta bahwa pickleball penuh dengan masalah, dan berkembang dengan kecepatan yang melampaui kemampuan adaptasi masyarakat.
Sumber: https://tuoitre.vn/mon-the-thao-bi-ghet-nhat-pickleball-20251005180629878.htm
Komentar (0)