Beberapa negara terkemuka yang menjadi tujuan studi di luar negeri memiliki pembaruan baru tentang kebijakan visa dan pasar pelatihan di waktu mendatang bagi mahasiswa internasional.
Mahasiswa di Universitas Harvard, universitas terbaik di AS
FOTO: UNIVERSITAS HARVARD
Mengapa pelajar internasional di AS mendapat manfaat?
Mulai 17 Januari, mahasiswa internasional akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengajukan visa H-1B dibandingkan sebelumnya berkat peraturan baru dari pemerintahan Presiden Joe Biden saat ini. Sebelumnya, mahasiswa internasional hanya memiliki waktu beberapa bulan untuk beralih dari visa pelajar F-1 ke visa kerja H-1B, atau mereka harus meninggalkan AS. Kini, masa tunggu akan diperpanjang 6 bulan, menurut Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.
Hal ini membantu menciptakan lebih banyak peluang bagi mahasiswa internasional yang baru lulus atau menyelesaikan Pelatihan Praktik Opsional (OPT) untuk tinggal di AS agar dapat terus bekerja tanpa gangguan.
Selain itu, peraturan baru ini juga memungkinkan perusahaan untuk mengajukan visa H-1B bagi karyawannya kapan saja sepanjang tahun, alih-alih hanya pada 1 Oktober seperti sebelumnya. Di saat yang sama, peraturan baru ini juga memungkinkan organisasi riset nirlaba atau yang berafiliasi dengan pemerintah untuk meningkatkan peluang mereka dalam mengajukan visa H-1B bagi ilmuwan dari luar negeri, demikian analisis surat kabar Study Travel .
H-1B adalah visa yang memungkinkan pelamar untuk tinggal dan bekerja di AS selama jangka waktu tertentu, bagi orang asing dengan keahlian khusus di bidang pekerjaan tertentu. Visa ini merupakan salah satu visa paling kompetitif dalam sistem imigrasi AS, dengan 85.000 visa dikeluarkan dari 400.000 aplikasi pada tahun 2024. Tesla, Google, dan Amazon adalah sponsor utama visa H-1B, lapor The PIE News .
Pada awal Desember 2024, Departemen Luar Negeri AS menghapus persyaratan untuk kembali ke tanah air selama minimal dua tahun bagi pemegang visa J-1 dari 37 negara, sehingga memudahkan kelompok ini untuk tinggal di AS melalui jalur imigrasi lain. Namun, peraturan ini tidak berlaku untuk semua orang karena jika berpartisipasi dalam program yang disponsori pemerintah (seperti beasiswa Fulbright) atau program pelatihan medis pascasarjana, kandidat tetap diwajibkan untuk kembali ke tanah air selama dua tahun.
Australia secara resmi memiliki 44 universitas.
Media Australia baru-baru ini melaporkan bahwa Australian College of Theology (ACT) akan terdaftar dalam kategori "Universitas Australia" di Badan Mutu dan Standar Pendidikan Tinggi (TEQSA), dan secara resmi menjadi universitas ke-44 di negara ini. Proses banding dengan TEQSA yang panjang dan mahal ini merupakan "perjuangan berat", demikian komentar The Koala News .
Saat ini, ACT memiliki 3% mahasiswa internasional. Sekolah ini menawarkan mata kuliah teologi, pelayanan, dan studi Kristen. Pada tahun 2022, sekolah ini memiliki 2.734 mahasiswa, 69 di antaranya adalah mahasiswa internasional. Dan menurut Arahan 111 yang dikeluarkan oleh pemerintah Australia, sekolah ini diperkirakan akan menerima 15 mahasiswa internasional baru pada tahun 2025.
Tidak termasuk ACT, Australia memiliki 43 universitas yang diakui pemerintah, termasuk 40 sekolah negeri, 2 sekolah internasional, dan 1 sekolah swasta.
Pelajar Vietnam belajar tentang peluang belajar di Malaysia pada acara yang diselenggarakan oleh pemerintah Malaysia di Kota Ho Chi Minh pada tahun 2024.
Mengenai peluang studi di luar negeri, negara berkembang yang sedang berkembang, Malaysia, mengumumkan pada 9 Januari bahwa mereka akan menerapkan sistem umum baru untuk menyederhanakan penerimaan mahasiswa internasional. Informasi ini disampaikan oleh Datuk Seri Zambry Abdul Kadir, Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia, dalam pidatonya di Universitas Teknologi Malaysia dan dianggap sebagai salah satu dari 10 fokus pendidikan universitas yang ditargetkan Malaysia pada tahun 2025, menurut surat kabar Malay Mall .
"Sistem ini akan menggunakan algoritma canggih dan teknologi blockchain untuk langsung memverifikasi gelar dan sertifikat yang diajukan oleh mahasiswa internasional," ujar Zambry, seraya menambahkan bahwa sistem ini juga akan bekerja sama dengan negara asal pelamar untuk memastikan proses penerimaan yang lancar dan aman. Di saat yang sama, ia mengatakan proses penerimaan yang telah berjalan lama dapat dibuat lebih efisien.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/my-noi-cua-cho-du-hoc-sinh-o-lai-lam-viec-uc-co-dh-thu-44-185250114143657358.htm






Komentar (0)