Pemerintah AS mengatakan akan memperkuat langkah-langkah untuk membatasi ekspor chip dan teknologi yang digunakan untuk kecerdasan buatan (AI).
Berdasarkan peraturan baru yang diumumkan pemerintah AS pada 13 Januari, negara tersebut akan membatasi jumlah cip AI yang dapat diekspor ke sebagian besar negara, sementara beberapa sekutu dekat tidak akan terpengaruh oleh pembatasan ini. Di saat yang sama, AS masih mempertahankan larangan ekspor cip AI ke Tiongkok, Rusia, Iran, dan Republik Rakyat Demokratik Korea.
"Amerika Serikat adalah pemimpin dalam AI, baik dalam pengembangan AI maupun desain chip AI, dan penting bagi kita untuk mempertahankannya," kata Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo.
AS baru saja mengumumkan peraturan yang membatasi ekspor chip AI.
Menurut Reuters, peraturan baru tersebut ditujukan untuk memperkuat peraturan pemerintahan Presiden AS Joe Biden dalam mencegah pesaing seperti China mengakses chip canggih untuk mengembangkan kemampuan kompetitif dengan Washington.
Batasan baru akan diberlakukan pada unit pemrosesan grafis (GPU) canggih, yang digunakan untuk mendukung pusat data yang melatih model AI. Aturan baru ini akan berlaku 120 hari setelah diterbitkan, sehingga penegakannya akan berada di tangan pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump.
AI berpotensi meningkatkan akses ke perawatan kesehatan, pendidikan , dan makanan, di antara manfaat lainnya, tetapi AI juga dapat membantu mengembangkan senjata biologis dan senjata lainnya, serta mendukung serangan siber dan spionase.
Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan mengatakan AS harus bersiap untuk peningkatan pesat dalam kemampuan AI di tahun-tahun mendatang, yang dapat memiliki implikasi ekonomi dan keamanan nasional.
Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan bahwa sebagai tanggapan terhadap peraturan baru dari AS, Tiongkok akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingannya yang sah.
Menteri Luar Negeri AS: Apakah China menghentikan Putin menggunakan senjata nuklir?
Keputusan baru AS ini telah mengecewakan perusahaan teknologi, yang percaya bahwa hal ini akan memengaruhi penjualan dan potensi pengembangan teknologi di AS, karena jumlah chip yang diekspor terbatas, menurut The New York Times .
Komisi Eropa (EC) juga menyatakan kekhawatirannya tentang tindakan pemerintahan Biden, karena beberapa negara anggota dan bisnis UE akan terpengaruh oleh pembatasan tersebut.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/my-siet-chat-xuat-khau-dong-chip-ai-185250114113122447.htm
Komentar (0)