NASA mengklaim telah menemukan “tanda kehidupan terbaik” di Mars

(NLDO) - Robot pemburu kehidupan milik NASA, Perseverance, telah membuat penemuan khusus dari sebuah batu dengan "bintik macan tutul" yang aneh.

Menurut Science, NASA baru saja mengumumkan bahwa sebuah batuan yang ditemukan di Mars oleh Perseverance mengandung "beberapa tanda kehidupan terbaik". Hal ini semakin memperkuat hipotesis bahwa kehidupan berupa bakteri purba pernah ada di Mars.

Batu itu memberikan bukti jelas adanya air, materi organik, dan reaksi kimia yang dapat memberi tenaga pada kehidupan, kata Laurie Leshin, direktur Laboratorium Propulsi Jet (JPL) NASA.

Ibu Leshin juga menggambarkannya sebagai jenis penemuan yang "membuat jantung Anda berdetak sedikit lebih cepat".

Di antara urat-urat mineral putih di batuan Mars terdapat struktur “bintik macan tutul”, yang menyerupai struktur mineral yang mengandung jejak kehidupan di Bumi - Foto: NASA

Sebelumnya, beberapa tanda kehidupan ditemukan oleh pendahulu Perseverance, Curiosity, yang juga merupakan robot mirip penjelajah.

Curiosity, yang memiliki laboratorium kimia di dalamnya, telah menemukan berbagai macam molekul organik dalam perjalanan panjangnya melintasi wilayah Kawah Gale. Di sisi lain, Perseverance tidak memiliki laboratorium semacam itu, melainkan bertugas mengebor batuan dan menempatkannya dalam kapsul yang dapat dibawa kembali ke Bumi untuk dipelajari lebih lanjut.

Akibatnya, instrumen Perseverance lebih terbatas dibandingkan Curiosity dalam melakukan penemuan in-situ, meskipun memiliki banyak alat lain yang lebih modern untuk menemukan dan mengumpulkan sampel. Namun, Perseverance juga memiliki cukup instrumen untuk memberikan informasi yang cukup tentang batuan bernama Cheyava Falls yang baru saja dibornya.

Batu ini diambil dari sebuah situs yang menurut para peneliti pernah menjadi tempat mengalirnya sungai ke area Kawah Jezero, menumpahkan lumpur dan menciptakan delta yang kini telah menjadi fosil.

Di dalam batuan tersebut terdapat urat-urat putih kalsium sulfat, mineral yang mengendap dari air. Pemindaian oleh penjelajah juga menunjukkan bahwa batuan tersebut mengandung senyawa organik.

Namun, yang mungkin paling menarik adalah "bintik macan tutul" di batu ini. Bintik-bintik putih ini berbentuk seperti bintik hitam pada macan tutul, hanya berukuran beberapa milimeter, dikelilingi oleh material hitam yang mungkin mengandung besi dan fosfat.

Di Bumi, bintik-bintik seperti itu dapat terbentuk ketika molekul organik bereaksi dengan hematit atau besi berkarat. Reaksi-reaksi ini dapat mendorong kehidupan bakteri.

Ada kemungkinan penjelasan lain. Misalnya, batuan tersebut juga mengandung kristal olivin, mineral yang terbentuk selama letusan gunung berapi.

Namun, Perseverance tidak dapat memberikan jawaban akhir.

Yang bisa dilakukan umat manusia hanyalah menunggu dan berharap misi NASA berikutnya, misi yang telah direncanakan sejak lama untuk mengumpulkan sampel yang diambil robot pemburu otonom ini dan membawanya kembali ke Bumi.

Ini adalah inti ke-22 yang dikumpulkan NASA, yang sebagian besar sangat menarik bagi para ahli astrobiologi. Beberapa inti mengandung sedimen batulumpur atau karbonat, yang di Bumi merupakan jenis sedimen yang sering kali mengandung sisa-sisa kehidupan purba.

Sumber: https://nld.com.vn/nasa-tuyen-bo-tim-ra-dau-hieu-tot-nhat-ve-su-song-o-sao-hoa-196240730095640959.htm