Selandia Baru melonggarkan visa untuk merangsang pertumbuhan ekonomi

Pemerintah Selandia Baru akan "menyederhanakan dan membuat visa lebih fleksibel" dalam upaya untuk menarik investor internasional ke negara tersebut.

Foto kota Auckland, Selandia Baru saat matahari terbenam - Foto: REUTERS

Pada tanggal 9 Februari, Pemerintah Selandia Baru mengatakan negaranya akan terus melonggarkan peraturan visa untuk menarik lebih banyak investor asing, guna merangsang pertumbuhan ekonomi , menurut kantor berita Reuters.

Menteri Imigrasi Selandia Baru Erica Stanford mengatakan visa investor negara itu akan "disederhanakan dan lebih fleksibel" untuk mendorong investor memilih Selandia Baru.

Penyederhanaan visa bagi investor ditujukan pada "modal, keterampilan, dan koneksi internasional" mereka.

Ibu Stanford menambahkan bahwa dua kategori visa baru – untuk "investasi berisiko tinggi" dan "investasi campuran" – juga akan dibuat. Perluasan ini akan berlaku mulai 1 April.

“Perubahan-perubahan ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi kita, dan membawa hari-hari yang lebih cerah bagi seluruh warga Selandia Baru,” ujar Menteri Stanford.

Ini adalah kedua kalinya Pemerintah Selandia Baru melonggarkan peraturan visa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sebelumnya, pada 27 Januari, pemerintah juga melonggarkan peraturan visa, yang memperbolehkan wisatawan bekerja sembari berkunjung ke negara tersebut.

Perubahan ini terjadi karena visa nomaden digital - orang-orang yang bekerja di bidang teknologi sambil bepergian - telah menjadi "sangat populer" di luar negeri dan Selandia Baru menargetkan mereka yang menginginkan kesempatan untuk bekerja dan bepergian di sini.

Perubahan visa Selandia Baru terjadi saat negara itu berupaya meningkatkan pertumbuhan setelah jatuh ke dalam resesi teknis pada kuartal ketiga tahun 2024.

Data yang dirilis pada Desember 2024 menunjukkan produk domestik bruto (PDB) Selandia Baru turun 1,0% pada kuartal ketiga dari kuartal sebelumnya, jauh melebihi perkiraan pasar sebesar 0,2%, menurut Reuters.

Selain itu, industri pariwisata penting negara ini belum sepenuhnya pulih dari pandemi COVID-19, dengan kedatangan internasional tahun lalu hanya mencapai sekitar 86% dari tingkat tahun 2019.

Sumber: https://tuoitre.vn/new-zealand-noi-long-thi-thuc-de-kich-thich-tang-truong-kinh-te-20250209205013059.htm