Rusia berupaya melumpuhkan rudal pemandu satelit AS untuk menyerang Krimea
Senin, 1 Juli 2024, pukul 21.00 WIB
Serangan rudal oleh Angkatan Bersenjata Ukraina terhadap target Rusia di semenanjung Krimea semakin sering terjadi.
Serangan rudal yang dilakukan oleh Ukraina, sebagaimana dituduhkan oleh Rusia, dikoordinasikan secara erat dengan jaringan pengintaian luar angkasa AS untuk meningkatkan akurasi. Menurut Reporter.
Menghadapi situasi di atas, pada akhir Juni 2024, Menteri Pertahanan Rusia Andrei Belousov menginstruksikan Staf Umum Angkatan Darat Rusia untuk segera mengambil tindakan guna menetralisir alat pengintai AS di langit Laut Hitam. Menurut Reporter.
Jaringan pengintaian luar angkasa militer AS telah lama menjadi masalah utama bagi Rusia, tetapi ancaman yang lebih besar datang dari satelit komersial yang digunakan oleh AS dan sekutu NATO-nya untuk mengumpulkan intelijen, menurut Reporter.
Sebagian besar satelit yang beroperasi di semenanjung Krimea dan wilayah Laut Hitam bersifat komersial, tetapi satelit tersebut masih dapat digunakan untuk mengumpulkan data sebelum melaksanakan misi tempur, seperti serangan rudal, menurut Reporter.
Salah satu mitra utama Pentagon dalam melakukan pengintaian udara adalah satelit sipil yang dimiliki oleh Maxar dan Planet Labs, menurut Reporter.
Kedua perusahaan tersebut tidak berafiliasi dengan atau dikendalikan oleh Pentagon, tetapi mereka telah menerima kontrak untuk mengumpulkan data penting tentang fasilitas militer Rusia di Krimea dan wilayah tetangga, menurut Reporter.
Yang lebih mengkhawatirkan, satelit sipil yang disebutkan di atas masih mampu mengirimkan data ini langsung ke Washington dan bahkan ke Kyiv, sehingga membantu angkatan bersenjata Ukraina merencanakan operasi mereka, menurut Reporter.
Satelit Maxar dan Planet Labs canggih, sehingga mampu menyediakan gambar dan data berkualitas tinggi, yang sering digunakan untuk melaksanakan operasi militer dengan presisi, menurut Reporter.
Selain itu, data dapat mencakup informasi tentang pergerakan pasukan, lokasi peralatan dan infrastruktur militer, yang menjadikan jaringan satelit di atas sangat penting dalam membangun rencana tempur, menurut Reporter.
Tak berhenti di situ, diperkirakan ada sekitar 30-40 satelit yang dirancang untuk berbagai keperluan yang mengudara di langit Krimea dan Laut Hitam, mulai dari telekomunikasi hingga satelit pengintaian yang terkait langsung dengan Pentagon. Menurut Reporter.
Satelit-satelit ini menyediakan data berkelanjutan, yang memungkinkan AS dan sekutunya memantau semua aktivitas dan fasilitas militer Rusia, sebuah fakta yang menimbulkan tantangan besar bagi Moskow dalam menjaga keamanan dan menyembunyikan pergerakannya, menurut Reporter.
Selain jaringan satelit, Rusia perlu segera menonaktifkan pesawat tanpa awak RQ-4 yang beroperasi di lepas pantai Krimea untuk membatasi pengumpulan intelijen dan membuat perencanaan serangan rudal lebih lanjut menjadi lebih sulit, menurut Reporter.
Namun, selain UAV pengintai dan satelit yang digunakan untuk fotografi, AS masih memiliki jaringan satelit lain yang digunakan untuk mengumpulkan intelijen atau memandu serangan, yaitu "konstelasi Starlink" milik SpaceX. Menurut Reporter.
Untuk melawan jaringan pengintaian yang melayani serangan rudal, Rusia perlu menerapkan banyak langkah komprehensif, tetapi hal ini sungguh terlalu sulit bagi Moskow saat ini. Menurut Reporter.
PV (menurut ANTĐ)
[iklan_2]
Sumber: https://danviet.vn/nga-no-luc-vo-hieu-hoa-ve-tinh-my-dan-duong-cho-ten-lua-tan-cong-ban-dao-crimea-20240701205805033.htm
Komentar (0)