Rusia menuduh Ukraina menggunakan kapal bunuh diri untuk menyerang kapal pengintai Ivan Khurs, yang sedang berpatroli di jalur pipa gas di lepas pantai Türkiye.
"Militer Ukraina gagal dalam upayanya menggunakan tiga kapal bunuh diri tak berawak untuk menyerang kapal Ivan Khurs milik Armada Laut Hitam, yang sedang berpatroli untuk memastikan keamanan pipa gas TurkStream dan Blue Stream di zona ekonomi eksklusif Turki," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, pada 24 Mei.
Jenderal Konashenkov mengatakan tiga kapal bunuh diri Ukraina dihancurkan oleh "tembakan konvensional dari kapal perang Rusia" sekitar 140 kilometer timur laut Selat Bosphorus. Video yang dirilis oleh militer Rusia menunjukkan awak kapal Ivan Khurs menembaki kapal bunuh diri tersebut dari jarak dekat dan menyebabkannya meledak.
Sebuah kapal bunuh diri dihancurkan oleh kapal Ivan Khurs di Laut Hitam dalam sebuah video yang dirilis pada 24 Mei. Video: Zvezda
"Setelah serangan teroris terhadap pipa Nord Stream 1 dan Nord Stream 2 pada September 2022, militer Rusia mengambil sejumlah langkah untuk melindungi infrastruktur serupa. Ini berhasil," tambah Konashenkov.
Pejabat Ukraina dan Turki belum mengomentari informasi tersebut.
Ivan Khurs adalah salah satu dari dua kapal pengintai Proyek 18280 yang ditugaskan oleh Angkatan Laut Rusia pada tahun 2015-2018. Kapal ini mampu melakukan pengintaian, pengumpulan data intelijen sinyal, peperangan elektronik, komando, komunikasi, dan koordinasi armada. Kapal ini juga dapat mendeteksi dan melacak rudal, serta mendukung operasi pertahanan udara.
Kapal mata-mata Ivan Khurs memiliki bobot benaman 4.000 ton, awak 120 orang, dan dilengkapi dengan dua senapan mesin MTPU 14,5 mm serta rudal antipesawat yang ditembakkan dari bahu untuk pertahanan diri.
Dua pipa gas yang menghubungkan Rusia ke Turki. Grafik: Gazprom
Pipa gas Turk Stream melintasi Laut Hitam, mengalirkan gas dari Semenanjung Taman di Rusia ke kota Luleburgaz di Turki. Sementara itu, Blue Stream mengalir dari utara ke selatan, menghubungkan kota pelabuhan Samsun.
Tahun lalu, Ankara dan Moskow sepakat untuk membangun pusat transit gas Rusia ke Eropa melalui Turki, untuk menggantikan pipa Nord Stream 1. Setelah terlaksana, proyek ini akan menjadikan Turki pusat transit gas terbesar di Eropa.
Vu Anh (Menurut Interfax, Reuters )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)